Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor Indonesia tercatat US$ 15,51 miliar sepanjang Juli 2019, sedangkan sepanjang Januari-Juli 2019 sebesar US$ 97,68 miliar.
"Berdasarkan negara, Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama, share-nya 29,08% dari total impor," kata Suhariyanto di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk China, Suhariyanto mengatakan salah satu produk yang masuk ke Indonesia secara deras salah satunya adalah laptop. Tercatat secara keseluruhan nilai impor laptop US$ 530,48 juta selama Januari-Juli 2019.
"Jenis barangnya komoditas utama Laptop," ujar dia.
Setelah China, pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan, negara tujuan impor selanjutnya adalah Jepang dengan share 10,69%, Thailand share-nya sebesar 6,42%, Singapura share-nya sebesar 5,78%, dan terakhir Amerika Serikat (AS) sebesar 5,58%.
"Jepang ada beberapa jenis mesin sementara Singapura impor emas dalam bentuk batangan," ungkapnya.
(hek/fdl)