Kata Produsen Rokok
Ketua Gabungan Pabrik Rokok (Gapero) Surabaya, Sulami Bahar memperkirakan produksi rokok bakal anjlok hingga 15% karena kenaikan cukai 23% dan harga jual eceran (HJE) 35%. Pasalnya konsumsi rokok bakal berkurang seiring naiknya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dirinya belum bisa menyebutkan berapa penurunan omzet jika produksi turun 15% seiring turunnya penjualan. Pihaknya belum menghitung hal tersebut.
"Oh kalau segi rupiah aku ndak ini ya karena kan harganya beda-beda ya belum hitung," jelasnya.
Baca juga: BPS Ungkap Kenaikan Harga Rokok Curi Start |
Dirinya juga menilai rokok ilegal bakal semakin marak karena kenaikan cukai 23% dan harga jual eceran (HJE) 35%. Pasalnya kebijakan tersebut membuat harga rokok legal semakin mahal sedangkan yang ilegal murah sehingga jadi buruan para 'ahli isap'.
"Yang sangat kami khawatirkan itu akan terjadinya peredaran rokok ilegal yang semakin marak yang selama ini sudah berhasil ditekan sama pemerintah. Nah dengan adanya tarif cukai yang lumayan tinggi sekali kami khawatir itu nanti malah akan menambah maraknya peredaran rokok ilegal," tambahnya.
(toy/ara)