Pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi dalam melaksanakan new normal. Pemerintah menilai ada beberapa industri yang menjadi andalan dan berkembang pesat serta menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di new normal.
Tim Asistensi Menteri Koordinator Perekonomian, Raden Pardede mengatakan industri yang bakal cuan dan menjadi andalan pemerintah untuk menopang ekonomi nasional adalah pertanian, manufaktur, rumah sakit, serta obat-obatan dan alat kesehatan.
"Industri yang jadi andalan saat new normal, industri terkait pertanian. Sebetulnya pertanian tidak terganggu selama pandemi, mereka bisa bekerja, pertambangan juga, kalau pertanian khususnya sawit karena jarak mereka jauh-jauh. Jadi menurut saya tetap menjadi andalan," kata Raden melalui video conference, Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Selanjutnya, ada industri manufaktur. Menurut Raden industri ini memiliki kinerja yang cepat dan cakupannya luas. Sehingga bisa menjadi andalan penopang perekonomian nasional di era new normal. Hanya saja untuk pertanian dan manufaktur, kata Raden akan terganggu dari sisi permintaan terhadap barang, sehingga akan berdampak pada kapasitas produksinya ke depan.
"Itu mungkin butuh waktu untuk kembali ke kapasitas semula," jelasnya.
Industri yang menjadi andalan juga adalah kesehatan seperti rumah sakit. Menurut dia, Corona menyadarkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sistem kesehatan nasional dan tidak lagi bergantung pada sistem kesehatan negara lain.
Apalagi berdasarkan catatannya, devisa yang keluar dari Indonesia di sektor kesehatan mencapai sekitar Rp 75 triliun sampai Rp 100 triliun per tahunnya. Hal itu tidak lebih karena banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri, salah satunya ke Malaysia dan Singapura.
"Ini kesempatan untuk jadi andalan kita, karena harus kembangan industri kesehatan jadi besar untuk bisa bangun sendiri," jelasnya.
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dikatakan Raden, industri farmasi dan alat kesehatan masuk ke dalam daftar andalan pemerintah dalam mendorong perekonomian pasca COVID-19. Sementara yang terakhir adalah industri digital.
"The new normal melahirkan industri yang beradaptasi dengan situasi baru," ujarnya.
Menurut Raden, industri yang bakal lama pulihnya dari dampak Corona adalah yang terkait dengan hospitality, seperti industri penerbangan, pariwisata, dan pariwisata.
"Ini memang mungkin akan butuh waktu lebih panjang, 1-2 tahun belum terlihat pertumbuhan cepat di sini karena butuh waktu untuk pulihkan kembali kepercayaan di sini," katanya.
Baca juga: Ekonomi RI Mulai Gerak, Bisa Balik ke 5%? |
Dia mencontohkan industri penerbangan, selama penerapan era new normal maka jumlah penumpang yang diangkut hanya setengah dari kapasitas kursi yang tersedia atau jauh lebih sedikit lagi. Sehingga akan berdampak pada pendapatan dan penjualan.
"Tidak hanya income, persyaratan kita untuk berangkat dari 1 destinasi ke destinasi baru juga tidak mudah. Jadi dugaan saya, khusus untuk industri pariwisata hospitality akan lebih panjang," ungkapnya.
(hek/hns)