"Kita sedang kampanyekan petani milenial atau peternak milenial. Yaitu mereka yang tinggal di desa berbisnis ketahanan pangan tapi menggunakan keahlian digital untuk berjualan dan melakukan transaksinya,"
"Dan saya meyakini, setelah Covid ini, orientasi kami akan banyak kepada pertanian yang dilengkapi dengan 4.0 tadi," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, seharusnya Kabupaten Bandung biasa mengeskpor produk pertanian ke Singapur. Namun, karena kondisi pandemi Corona, ekspor tersebut ditangguhkan.
"Sebetulnya ada ekspor yang rutin dilakukan ke Singapura. Tapi karena ada situasi COVID kita belum ada evaluasi. Bagaimana ekspor sayur mayur dan aneka umbi ke Singapura," katanya.
Dadang menyinggung pula terkait sedikitnya gudang untuk menampung hasil pertanian. Padahal, gudang menjadi bagian penting bagi petani agar hasil panen tidak ditumpuk di kebun dan menjaga kualitas hasil pertanian.
Meski begitu, ia berharap agar nantinya bukan hanya mengeskpor bahan bakunya saja. Melainkan, dapat mengekspor bahan jadi seperti tepung.
"Kelemahan Jawa Barat atau juga Kabupaten Bandung adalah resi gudang, jadi ketika akan melihat hui (ubi) ke Arjasari tidak ada di gudang tapi numpuk di kebun,"
"Malah, nanti kalau ke depan kita jangan hanya ekspor gelondongan, tapi ekspor tepungnya ke depan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Laporan RK ke Lisa Mariana Naik ke Tahap Penyidikan"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)