Untuk tahap awal, rencananya ada sekitar 750.000 vaksin COVID-19 yang bakal disuntikkan ke masyarakat mulai tahun depan.
"Kalau saya itu amannya mengatakan pokoknya kita akan melakukan vaksinasi tahun depan. Kalau soal minggu ketiga keempat itu bonus aja, kalau bisa kita lakukan lebih cepat lebih baik. Tapi intinya kira harus melihat vaksinasi ini baru efektif menurut kami adalah tahun depan lah," timpalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, sampai sejauh ini vaksin COVID-19 itu sendiri belum ada sebab masih dalam tahap uji klinis. Hasil uji klinis itu memang ditarget selesai di bulan November ini. Namun, setelah itu masih ada banyak proses yang harus dilalui sebelum disuntikkan ke masyarakat.
"Jadi yang saya mau mengatakan di sini, apakah vaksinnya sudah ada, belum ada yang sudah jadi, tapi sudah diuji yang diperkirakan itu hasil pengujiannya itu nanti uji klinis ketiga itu akan selesai di bulan November ini. Tapi sesudah bulan November ini selesai diuji kan harus ada lagi emergency use jadi intinya kita harus dapat license lah dari BPOM kita. Nah itu butuh waktu lagi," paparnya.
(fdl/fdl)