4 Fakta Vaksin Mandiri yang Diserbu Pengusaha

4 Fakta Vaksin Mandiri yang Diserbu Pengusaha

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 24 Feb 2021 06:00 WIB
Petugas menyuntikan vaksin COVID-19 kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). Vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diberikan untuk pekerja publik dan lansia itu dimulai dari pedagang Pasar Tanah Abang.
Foto: Agung Pambudhy

3. Pengadaan Vaksin

Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, pengadaan vaksin gotong royong akan dilakukan oleh Bio Farma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengadaannya, ini dari KPK ya, mereka minta pengadaan tidak random banyak pihak, tapi sampai hari ini informasinya masih dari Bio Farma dengan grupnya yang menjadi pengadaan," ujarnya.

4. Diterpa Isu Miring

ADVERTISEMENT

Program vaksin gotong royong dihadapkan sejumlah tantangan. Salah satunya terkait kabar tidak benar jika vaksin tersebut ditujukan untuk orang-orang kaya. Padahal, vaksin tersebut ditujukan untuk karyawan atau buruh.

"Tantangan yang berikutnya adalah soal plintiran-plintiran gosip yang dibangun bahwa vaksin gotong royong ini untuk orang-orang kaya. Padahal untuk buruh-buruh mereka karyawan-karyawan mereka," terangnya.

Isu selanjutnya ialah jika vaksin tersebut dikomersialkan. Dia menegaskan, vaksin gotong royong gratis untuk buruh dan tidak diperjualbelikan. Tak hanya itu, vaksin gotong royong juga disangkutpautkan dengan lansia dan pelayan publik yang harusnya mendapat prioritas.

"Saya selalu katakan bahwa yang namanya pelayan publik sama lansia tidak ada terganggu dengan proses ini. Semua sesuai dengan jadwal yang kita miliki," ujarnya.


(acd/eds)

Hide Ads