Pelaku industri makanan dan minuman tak perlu khawatir dengan ketersediaan bahan baku, gula rafinasi jelang ramadhan dan lebaran. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Bernardi Dharmawan.
"Kondisi pasokan cukup lancar. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan Jawa Timur juga dipasok sesuai permintaan kebutuhan," tutur dia, Selasa (9/3/2021).
Pernyataan Bernardi tersebut sekaligus menjawab kekhawatiran sejumlah pelaku usaha makanan dan minuman di Jawa Timur (Jatim) yang menyurati Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk mengeluhkan perihal kelangkaan gula rafinasi di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton |
Bernardi melanjutkan, sejak izin impor diterbitkan, para importir yang tergabung dalam AGRI bergerak cepat merealisasikan pengadaan gula rafinasi untuk kebutuhan industri tersebut. Gula mentah yang diimpor tersebut juga cepat-cepat diolah untuk menjadi gula rafinasi yang siap dipakai oleh industri.
"Mulai bulan Januari sampai dengan akhir Februari 2021 telah diproduksi sebanyak 800 ribu ton lebih dan utk memenuhi kebutuhan di semester 1 akan diproduksi sebanyak 1,8 juta ton," papar dia.
Ia bahkan berani menjamin pasokan gula rafinasi hingga akhir tahun 2021 sudah aman. Ia pun menambahkan, apabila pelaku industri makanan dan minuman kesulitan memperoleh pasokan bahan baku gula rafinasi, mereka bisa menghubungi AGRI.
"AGRI siap melayani penjualan GKR kepada Industri atau Koperasi yg memiliki izin yang sesuai dengan peraturan berlaku (Permendag No 1 thn 2019). Jika ada kesulitan silahkan menghubungi kantor Asosiasi kami di nomor (021) 5270308 dan akan dibantu untuk difasilitasi kepada anggota kami," tegasnya.
(dna/dna)