Cabut Dari China, Produsen Sepatu Jepang Ini Pilih RI

Cabut Dari China, Produsen Sepatu Jepang Ini Pilih RI

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 11 Mar 2021 07:00 WIB
Ilustrasi tali sepatu lepas
Ilustrasi/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Produsen sepatu Jepang, ASICS memindahkan (merelokasi) pabriknya dari China ke Indonesia. Hal itu menambah deret perusahaan yang pindah dari Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan relokasi pabrik sepatu tersebut usai melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan di Jepang.

"ASICS tadi dia mengatakan bahwa sebelumnya mereka punya beberapa fasilitas di China, dan semua fasilitas itu ditutup kecuali satu, dan dipindahkannya ke Indonesia yang tadi saya sampaikan di Tegal, Cirebon, dan juga di Pemalang," katanya dalam konferensi pers virtual, kemarin Rabu (10/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan, fasilitas pabrik ASICS di Cirebon dan Tegal akan mulai produksi pada Januari 2022. Sementara fasilitas baru mereka di Pemalang akan mulai produksi pada Maret 2023.

"ASICS telah memberikan komitmen pengembangan di tiga tempat. Sekarang mereka baru memiliki satu pabrik saja di Jakarta," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Agus menerangkan bahwa sejauh ini hampir 90% produk ASICS yang diproduksi di Indonesia diekspor ke berbagai negara mulai dari Amerika hingga Jepang.

"Berarti itu menandakan bahwa industri-industri kita ini, anak-anak bangsa ini, sumber daya-sumber daya manusia di Indonesia itu sudah bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi yang diterima pada market-market yang memang mempunyai prevalensi yang tinggi," tambahnya.

Sementara itu BKPM mencatat ada 154 perusahaan yang akan relokasi ke Indonesia. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut realisasi investasi Indonesia sudah mengalami pemulihan setelah terdampak dari pandemi virus Corona (COVID-19). Bahkan disebut sudah ada 154 perusahaan asing yang berencana pindah atau relokasi ke Indonesia.

Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal (PIPM) BKPM, Yuliot mengatakan sudah berkomunikasi secara intensif kepada pelaku usaha yang mau masuk ke Indonesia tersebut.

"Investasi kita ini sudah terlihat indikasi pemulihan. Kita sudah komunikasi secara intensif dengan pelaku usaha yang akan melakukan relokasi investasi. Di sini terdapat 154 perusahaan yang merencanakan untuk melakukan relokasi ke Indonesia," kata Yuliot dalam webinar bertajuk 'Peluang Mendorong Investasi Saat Pandemi', Senin (9/11/2020) lalu.

Dia belum bisa menjelaskan perusahaan apa saja yang pindah tersebut. Yang jelas, mereka di antaranya berasal dari Tiongkok, Korea Selatan (Korsel), Singapura, Vietnam, Taiwan, Jepang, hingga Amerika Serikat (AS).

"Dari negara-negara tersebut sudah ada komitmen dalam bentuk relokasi investasi," ucapnya.

Menurut Yuliot, jumlah itu sangat positif jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Hal itu tidak terlepas dari adanya perbaikan iklim investasi salah satunya melalui Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja.

"Tentu 154 perusahaan yang akan melakukan relokasi investasi ini kita melihat sudah sangat positif karena kalau kita bandingkan 2 tahun yang lalu justru dari 33 perusahaan yang melakukan relokasi tidak ada yang masuk ke Indonesia. Dengan kita memperbaiki iklim investasi, dengan kemudahan-kemudahan, dengan adanya UU Cipta Kerja, perbaikan infrastruktur, perbaikan insentif fiskal dan non fiskal, ini kita sudah sangat positif," imbuhnya.


Hide Ads