Soal Tabung Oksigen Langka, Kemenperin: yang Penting Kan Isinya!

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 28 Jun 2021 16:05 WIB
Foto: PIUS ERLANGGA
Jakarta -

Meski terjadi kelangkaan tabung gas oksigen di beberapa daerah karena lonjakan COVID-19, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyakini stok oksigen di Indonesia aman dan tercukupi.

"Begini, kalau kita yang penting kan isinya, bukan botolnya. Rumah sakit sekarang ini sudah punya instalasi, perindustrian sangat concern di isinya bukan di botolnya, isinya nggak ada masalah," kata Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Fridy Juwono kepada detikcom, Senin (28/6/2021).

Fridy mengatakan, ketersediaan oksigen di Indonesia sangat banyak. Beberapa filling station (depot gas) tersebar di daerah untuk memenuhi kebutuhan oksigen rumah sakit, meski ia tak menjelaskan secara rinci bisa tercukupi dalam kurun waktu berapa lama.

"Banyak, itu ada banyak, di tiap daerah itu punya filling station distributornya ada. Ketersediaan untuk rumah sakit besar-besar itu ada. Kita dari Kemenperin ketersediaan oksigen dari pabrik-pabrik existing saat ini bisa mencukupi kebutuhan itu," ujarnya.

Adapun jika terjadi kelangkaan tabung oksigen, kata dia, dimungkinkan karena rumah sakit memiliki bangsal baru yang belum terinstalasi dengan tabung gas oksigen.

"Ya kalau kekurangan botol pun adalah di unit rumah sakit yang membludak sehingga dibuka bangsal baru yang instalasinya belum ada. Coba kita liat di rumah sakit, di belakang ada tangki besar sekarang tinggal ngisi aja di situ, truk kontainer atau tank. Jadi nggak usah khawatir masyarakat," tuturnya.

Terkait kondisi kelangkaan tabung gas oksigen, pihaknya mendorong agar distributor melakukan importasi sesuai dengan permintaan pasar. "Ini kan bukan barang yang lartas artinya bebas di impor. Tidak ada pengaturan atau pembatasan, pasti pedagang itu sudah melakukan importasi itu," imbuhnya.

Dia menegaskan, kebutuhan oksigen di Indonesia mencukupi dan sejauh ini pihaknya akan memfokuskan penggunaan oksigen untuk penanganan medis. "Karena oksigen bisa dipakai medis dan no medis, kita sekarang mendorong oksigen penyiapan untuk medis diutamakan. Jadi utilisasinya sekarang sudah didorong 100 persen," pungkasnya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork