Menperin Buka-bukaan Potensi Industri Semen-Kaca RI

Menperin Buka-bukaan Potensi Industri Semen-Kaca RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 27 Jul 2021 20:45 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menperin Agus Gumiwang/Foto: Dok. Kemenperin
Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Indonesia punya potensi besar dalam memacu kinerja industri penunjang infrastruktur dan properti. Potensi itu ada pada industri semen, beton, ubin, hingga kaca.

"Salah satu kegiatan kritikal yang tetap berjalan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) adalah sektor konstruksi atau infrastruktur publik. Artinya, industri penunjangnya juga perlu dijaga aktivitas produksinya agar bisa memenuhi pasokan bahan bakunya," kata Agus, Selasa (27/7/2021).

Agus menyebutkan kemampuan industri semen di tanah air sudah cukup kompetitif, dengan jumlah produksinya sebanyak 64,83 juta ton pada 2020. Utilisasinya mencapai 56%, dengan konsumsi semen sebesar 62,72 juta ton, dan ekspor semen menembus 1,09 juta ton pada tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melakukan moratorium pembangunan pabrik semen baru kecuali untuk wilayah timur Indonesia. Kami juga ingin menjaga investasi para pelaku industri semen," ujar Agus.

Berikutnya, industri beton pracetak dan prategang memiliki kapasitas produksi sebesar 44,8 juta ton/tahun dengan jumlah produksi sebanyak 11,2 juta ton/tahun. Selain itu, ada industri mortar yang memiliki kapasitas sebesar 3,7 juta ton/tahun dan industri beton ringan yang memiliki kapasitas sebesar 7 juta meter kubik/tahun.

ADVERTISEMENT

"Indonesia juga memiliki keunggulan di industri ubin dan keramik. Kita harus bangga bahwa keramik produksi dalam negeri memiliki keunggulan dari segi kualitas, tipe, desain atau motif, serta adanya dukungan ketersediaan bahan baku," tutur Agus.

Kapasitas produksi industri ubin keramik saat ini sebesar 8,63 juta ton, dengan jumlah produksi sebanyak 6,4 juta ton pada periode Januari-Mei 2021. Utilisasinya mencapai 75%, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Kemudian, sektor yang mampu mendukung pembangunan infrastruktur dan properti, yakni industri kaca lembaran dengan kapasitas produksi saat ini sebesar 1,3 juta ton dan jumlah produksi sebanyak 585,37 ribu ton pada Januari-Juli 2021.

"Bahkan, kita mampu memproduksi aspal, dalam hal ini aspal buton. Kita memiliki kapasitas produksi sebesar 2,03 juta ton per tahun, yang berasal dari 16 pabrik produsen aspal Buton Indonesia," ungkapnya.

Agus menambahkan papan gypsum juga menjadi sala satu material yang penting untuk pembangunan infrastruktur dan properti. Industri papan gypsum tercatat pada tahun 2020, kebutuhan dalam negeri sebesar 98 juta m2/tahun.

Kapasitas industri papan gypsum terpasang sebesar 238 juta m2/tahun dan realisasi produksinya sebanyak 120 juta m2/ tahun sehingga utilisasinya sekitar 50%. Selanjutnya, Indonesia punya kemampuan di sektor industri baja. Kapasitas pada produk indutri baja rata-rata lebih tinggi dari kebutuhan domestik.

"Namun demikian, tantangan ke depan adalah bagaimana penggunaan produk dalam negeri dapat lebih ditingkatkan kembali," tutup Agus.


Hide Ads