Dongkrak Industri Fashion Muslim, Kemenperin Gelar MOFP

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 24 Sep 2021 15:16 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi terhadap PDB industri pengolahan non migas tahun 2020, yaitu sebesar 6,76%. Pada triwulan II 2021, sektor ini kembali menunjukkan kontribusi positif sebesar 6,03%.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengatakan nilai ekspor industri tekstil dan pakaian terus mengalami peningkatan.

"Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, nilai ekspor industri tekstil dan pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai US$ 10,62 miliar, dan pada periode Januari-Juli tahun 2021 ekspor sektor ini mencapai US$ 6,93 miliar," terang Reni dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021).

Sementara itu, mengenai pertumbuhan industri fashion muslim dunia, The State Global Islamic Ecomony (SGIE) Report 2020/2021 melaporkan proyeksi konsumsi fashion muslim dunia pada 2024 akan mencapai US$ 311 miliar. Sedangkan konsumsi fashion muslim Indonesia pada tahun 2019 adalah senilai US$ 16 miliar, atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan.

"Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fashion muslim global maupun domestik sangat besar dan harus dimanfaatkan oleh industri fashion muslim Indonesia," ucap Reni.

Tak hanya itu, Indonesia juga rupanya menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fashion muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Dengan beragam pembinaan dan dukungan terhadap industri fashion muslim Tanah Air, Reni optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu pusat fashion muslim dunia.




(fdl/fdl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork