Jakarta -
Kementerian Perindustrian mencatat kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi terhadap PDB industri pengolahan non migas tahun 2020, yaitu sebesar 6,76%. Pada triwulan II 2021, sektor ini kembali menunjukkan kontribusi positif sebesar 6,03%.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengatakan nilai ekspor industri tekstil dan pakaian terus mengalami peningkatan.
"Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, nilai ekspor industri tekstil dan pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai US$ 10,62 miliar, dan pada periode Januari-Juli tahun 2021 ekspor sektor ini mencapai US$ 6,93 miliar," terang Reni dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, mengenai pertumbuhan industri fashion muslim dunia, The State Global Islamic Ecomony (SGIE) Report 2020/2021 melaporkan proyeksi konsumsi fashion muslim dunia pada 2024 akan mencapai US$ 311 miliar. Sedangkan konsumsi fashion muslim Indonesia pada tahun 2019 adalah senilai US$ 16 miliar, atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan.
"Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fashion muslim global maupun domestik sangat besar dan harus dimanfaatkan oleh industri fashion muslim Indonesia," ucap Reni.
Tak hanya itu, Indonesia juga rupanya menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fashion muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Dengan beragam pembinaan dan dukungan terhadap industri fashion muslim Tanah Air, Reni optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu pusat fashion muslim dunia.
Karena hal tersebut, Kemenperin terus berupaya untuk mengembangkan industri fashion muslim nasional. Salah satu caranya dengan menyelenggarakan Modest Fashion Project (MOFP) 2021. Setelah melalui proses panjang, akhirnya kompetisi MOFP telah sampai di tahap grand final.
"Seluruh peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis 20 besar kompetisi MOFP berhak mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA selama dua tahun berupa coaching start up IKM fashion muslim dan berbagai kegiatan pembinaan lainnya," katanya.
MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fashion muslim yang diselenggarakan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin sejak 2018. Tahun ini, Inagurasi atau puncak kegiatan MOFP 2021 dilaksanakan secara hybrid, dengan agenda penjurian grand final, penampilan karya masterpiece para desainer MOFP tahun sebelumnya, sekaligus pengumuman kompetisi MOFP 2021.
Reni mengungkapkan kompetisi MOFP bertujuan untuk memberikan wadah dan panggung kepada desainer muda agar mampu menjadi wirausaha fashion muslim yang berdaya saing. Menurut Reni, peran desainer sangat penting dalam menentukan arah tren serta pengembangan inovasi baru dalam pengembangan produk fashion muslim di Indonesia.
"Sudah banyak nama desainer fashion maupun brand fashion Indonesia yang mendunia, dan saya harap finalis MOFP bisa menjadi desainer fashion yang juga dapat berkarya di kancah dunia mempromosikan dan memajukan potensi industri
fashion muslim nasional," ucap Reni.
Reni juga berharap kompetisi MOFP dapat menjadi ajang untuk memperluas pengalaman, jejaring, wawasan, serta ilmu bagi desainer fashion muslim Tanah Air. Pada akhir acara Inagurasi MOFP 2021, Reni juga mengumumkan tiga juara dan satu juara favorit yang berhak mendapatkan hadiah total Rp 75 juta rupiah.
Adapun acara tersebut akan digelar pada Sabtu 25 September 2021 besok pukul 15.00-17.00 WIB dan dapat disaksikan secara live streaming melalui akun YouTube Kemenperin.