Ini Orang yang Tantang Erick Taruhan Rp 1 M soal Krakatau Steel Bangkrut

Ini Orang yang Tantang Erick Taruhan Rp 1 M soal Krakatau Steel Bangkrut

Siti Fatimah - detikFinance
Senin, 06 Des 2021 15:47 WIB
Menteri BUMN RI Erick Thohir dan Komisi VI DPR menggelar rapat kerja membahas pelaksanaan pembelian Vaksin COVID-19.
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ditantang taruhan Rp 1 miliar terkait pernyataannya mengenai kemungkinan bangkrutnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada bulan Desember ini.

Sosok yang menantang Erick Thohir adalah Roy Maningkas selaku Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI). Roy meminta Erick Thohir bertaruh Rp 1 miliar dan dia berjanji akan membayar besaran yang sama jika kalah taruhan.

"Sebagai komisaris subholding KSI, saya menantang Menteri BUMN untuk bertaruh Rp 1 miliar. Jika KS bangkrut bulan ini, saya akan bayar Pak Menteri. Sebaliknya, jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta Pak Menteri, uang Rp 1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum duafa," kata Roy dalam keterangan kepada wartawan, Senin (6/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Roy bukanlah orang baru dalam perusahaan pelat merah. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur, dia juga sempat memegang jabatan sebagai Komisaris Independen Krakatau Steel.

Namun berdasarkan catatan detikcom, Roy mengundurkan diri pada Juli 2019 lalu. Saat itu Roy bercerita keinginannya untuk mengundurkan diri dari Komisaris Independen Krakatau Steel sudah cukup lama namun hanya sebatas lisan. Alasannya mengundurkan diri karena utang Krakatau Steel yang katanya menumpuk.

ADVERTISEMENT

Hari ini, Roy justru yakin bahwa Krakatau Steel dapat membaik dan tidak akan jatuh dalam kebangkrutan. Sebagai aset strategis, kata Roy, seharusnya KS diperlakukan dengan strategis pula.

"Saya pernah menjadi komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh Menteri BUMN," katanya.

Lanjut halaman berikutnya.

Simak juga Video: Silmy Karim, Dirut KS Berlatar Pendidikan NATO dan US NAVAL

[Gambas:Video 20detik]



Pendiri Bara JP itu menambahkan, untuk menyelesaikan kewajiban KS kepada sejumlah krediturnya, perusahaan telah memiliki sejumlah rencana, termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen. Akan tetapi, kata Roy, belakangan ini muncul permintaan agar penjualan KSI hingga sampai 70% saham.

"Jika mayoritas saham KSI dilepas, justru akan merugikan KS. Lagi pula penyelamatan KS tidak harus melepas kepemilikan mayoritas di KSI. Kepentingan negara harus menjadi prioritas," kata Roy.

Roy Maningkas menyebut, usai pernyataan Erick Thohir, saham KRAS langsung mengalami Auto Rejection Bawah atau turun pada level harga batas terendah. Saham KRAS terkoreksi -6,7% yang artinya pemegang saham, baik itu negara maupun investor publik mengalami kerugian dari penurunan nilai perusahaan sebesar Rp 671 miliar (unrealized loss).

Divestasi KRAS terhadap KSI yang mencapai 70%, kata Roy, dapat merugikan negara dan publik sebagai pemegang saham KRAS. "Jadi bukan saya suka bertaruh, tapi ini untuk meyakinkan rakyat bahwa ada ketidakberesan di transaksi ini, KSI memiliki kontribusi laba ke holding KRAS sangat signifikan, sehingga dengan divestasi KSI yang ditargetkan mencapai 70% hingga tahun 2023 dan KRAS hanya memiliki 30% sama saja bohong," ujar Roy.

Sebelumnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, erick Thohir mengatakan, Krakatau Steel bisa bangkrut jika sejumlah langkah restrukturisasi gagal. "Tapi memang salah satunya yang sekarang ini krusial, kalau ketiga gagal, kedua gagal, dan pertama gagal maka Desember ini (Krakatau Steel) bisa default," kata Erick.

Langkah ketiga macet yang dimaksud Erick adalah investasi blast furnace, di mana investasi senilai US$ 850 juta sejak 2008. Sempat ada titik terang dengan China, tapi gagal.

Kemudian, langkah kedua mengenai negosiasi dengan POSCO. Pemerintah mendorong agar kerja sama bisa 50-50. Namun, Erick mengakui hal ini tidak mudah dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari POSCO sendiri.

Terakhir Erick mengungkap kemungkinan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA berinvestasi di Krakatau Steel.

"Nah ini salah satunya sebenarnya kita mengundang, ini bukan jeruk makan jeruk ya, INA untuk berinvestasi, INA sebenarnya kan kita juga ya untuk investasi sehingga barangnya nggak lari ke luar," imbuh Erick.


Hide Ads