Menperin Bicara Dampak Restrukturisasi Sritex ke Industri Tekstil

Menperin Bicara Dampak Restrukturisasi Sritex ke Industri Tekstil

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Kamis, 10 Feb 2022 20:15 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang/Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
Jakarta -

Kementerian Perindustrian mengapresiasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex usai merampungkan restrukturisasi dengan kreditur hingga homologasi. Keberhasilan Sritex itu dinilai menjadi angin segar bagi industri tekstil dalam negeri.

"Kami mengapresiasi Sritex atas keberhasilannya dalam restrukturisasi. Ini menjadi angin segar bagi industri tekstil di tanah air," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).

Terlebih lagi Sritex merupakan salah satu industri tekstil terbesar yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan produk tekstil terintegrasi dan terbesar di Indonesia, maka keberhasilan PT Sritex dalam menghadapi tantangan restrukturisasi ini juga mengindikasikan kepercayaan para pemangku kepentingan global atas kemampuan industri TPT Indonesia," ujar Agus.

Inilah alasan Kemenperin sangat antusias dengan hasil perjuangan Sritex yang dapat mempertahankan operasionalnya meskipun sedang restrukturisasi. Menurut Agus, efek dari keberhasilan Sritex berdamai dengan kreditur berdampak positif lebih luas.

ADVERTISEMENT

"Dengan selesainya proses restrukturisasi, industri TPT pantas disebut sebagai sunrise industry, bukan sunset," katanya lagi.

Di sisi lain, menurut Agus, dari keberhasilan Sritex ini juga, optimisme terhadap sektor padat karya semakin bertumbuh. "Sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor, kami optimis industri TPT nasional semakin tumbuh," kata Agus.

Agus menambahkan, pemerintah pun selama ini melakukan berbagai langkah agar dunia industri dapat bertahan di kala pandemi.

"Pemerintah terus menjaga iklim investasi dan usaha industri TPT melalui kebijakan strategis. Baik berupa insentif fiskal maupun non-fiskal, untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19," kata Agus.

Asosiasi buka suara. Berlanjut ke halaman berikutnya.

Jadi Titik Balik

Sementara itu, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga merespons positif pencapaian Sritex. Ia menilai ini bahkan menjadi titik balik bagi dunia industri di tengah pandemi.

"Titik balik Industri TPT di tahun 2022 akan ditandai dengan meningkatnya investasi di industri tekstil yang bisa mencapai US$ 900 juta dalam periode 2022-2023," ujar Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja.

Menurutnya, komitmen investasi para pengusaha menunjukkan keyakinan terhadap sektor tekstil dan dukungan dari sektor perbankan.

"Kami juga menyambut baik rampungnya restrukturisasi Sritex sebagai satu dari beberapa perusahaan tekstil yang melantai di bursa," ujar Jemmy.

Alasan itu juga, menurutnya, ke depan sinergi antar pengusaha tekstil pun dapat semakin baik.

"Kami berharap dengan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha tekstil, industri ini dapat bangkit lebih kuat lagi menuju ketahanan dan kemandirian sandang nasional," Jemmy menegaskan.


Hide Ads