PT HM Sampoerna Tbk akan mulai memproduksi dan memasarkan produk bebas asap pada akhir 2022 ini. Hal itu sejalan dengan pabrik produk tersebut yang ditargetkan selesai akhir tahun ini juga.
President South & Southeast Asia Region, Philip Morris International (PMI), Stacey Kennedy mengatakan belum bisa memberikan keterangan terkait target jumlah produk yang akan diproduksi pabrik.
"Untuk informasi tentang fasilitas (produksi), saya sarankan untuk menunggu hingga akhir tahun. Produksi akan dilakukan dalam beberapa tahap, karena akan ditujukan untuk pasar domestik dan ekspor," katanya saat ditemui di kantor PT HM Sampoerna Tbk di One Pacific Place, SCBD, Kamis (21/4/2022) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) sebagai afiliasi Philip Morris International (PMI) tahun 2021 lalu sudah mulai membangun pabrik rokok bebas asap di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
Investasi untuk fasilitas tersebut totalnya senilai US$166,1 juta atau setara Rp 2,3 triliun (kurs Rp 14.300). Pabrik itu rencananya akan memproduksi batang tembakau bagi alas pemanas rokok IQOS, dengan merek HEETS.
Ia juga mengatakan, produk ini bisa juga diekspor. Hal ini memang selaras dengan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor produk lokal.
"Investasi ini menunjukkan kepercayaan kami terhadap perekonomian Indonesia. Kami sepenuhnya selaras dengan prioritas pemerintah dalam mendorong ekspor, semua investasi kami tidak hanya fokus untuk pasar domestik, tetapi juga untuk ekspor dan kami sangat bangga akan hal ini," lanjutnya.
Terkait harga rokok bebas asap (HEETS), Stacey mengaku belum bisa menyampaikan bagaimana harga di akhir 2022. Dia hanya menyebutkan harga HEETS saat ini dan dibandingkan dengan produk Marlboro.
"Saya tidak bisa menyampaikan terkait dengan harga di masa depan. Saat ini, Marlboro dijual seharga Rp 35.000 per bungkus 20 batang dan produk HEETS seharga Rp 33.000/bungkus untuk 20 batang. Jadi Anda bisa melihat harganya sebanding," ungkapnya.
Penjelasan soal rokok bebas asap di halaman berikutnya. Langsung klik
Penggunaan rokok bebas asap ini bukan dibakar melainkan dipanaskan. Alat atau perangkat (device) pemanas untuk rokok bebas asap bernama IQOS. Alat itu merupakan produksi dari Philip Morris.
IQOS dibanderol mulai dari Rp 900.000 sampai Rp 1,3 juta, tergantung kapasitasnya. Alat pemanas rokok itu telah dilakukan uji pasar di Indonesia sejak Maret 2019.
Jika konsumen ingin menggunakan rokok bebas asap, maka pertama harus memiliki IQOS kemudian batang rokok (HEETS) khusus. Caranya, dengan memasukan batang rokok bebas asap kemudian nantinya, IQOS yang akan memanaskan batang rokok.
Ketika digunakan atau dihisap oleh pengguna, tidak akan menghasilkan asap melainkan uap atau aerosol. Demikian dikutip dari data dari HM Sampoerna.
QOS sendiri merupakan sistem pemanas batang rokok HEETS. Makanya, rokok bebas asap ini bukan lagi dibakar, melainkan dipanaskan.
Stacey mengatakan dengan memanaskan rokok, maka akan mengurangi zat-zat berbahaya dalam tembakau rata-rata 90-95%, dibandingkan dengan rokok dibakar.
"Itulah yang membuat (produk tembakau bebas asap) menjadi produk yang lebih baik," ungkapnya.
(hns/hns)