Guna mempertahankan kinerja positif, PKT juga menanamkan kultur inovasi di internal perusahaan. Salah satunya dengan menggiatkan proses riset dan implementasi beragam teknologi mutakhir untuk mengefisiensikan energi dan pemakaian bahan baku.
Tak hanya itu, PKT juga melakukan transformasi digital menyeluruh mulai dari produksi, distribusi hingga teknologi pemupukan yang terbukti memacu pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Rahmad mengungkapkan selama pandemi, PKT telah membuat 16 aplikasi dan berhasil meningkatkan produktivitas hingga 141%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus pada Aspek ESG
Selain keunggulan operasional dan inovasi teknologi, PKT juga memprioritaskan aspek kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan kaidah ESG (Environment, Social, and Governance). Rahmad menuturkan hal ini tertuang pada visi dan misi CSR perusahaan dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang fokus pada 3 pilar utama, di antaranya pembangunan ekonomi (UMKM), kesehatan masyarakat, dan pendidikan.
Hasil dari berbagai kegiatan tersebut, papar Rahmad, telah membuahkan respons positif dari masyarakat. Berdasarkan hasil survei kepuasan lingkungan yang dilakukan tahun 2021, ragam program pemberdayaan masyarakat dari PKT dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan engagement perusahaan dengan stakeholder hingga mencapai nilai 89,62%.
"Dalam menjalankan bisnisnya, PKT senantiasa berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder kami, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar tempat pabrik beroperasi," ujarnya.
"Berbagai upaya yang telah kami lakukan juga membuahkan hasil nyata yang sangat baik. Kami berharap bahwa dengan berbagai strategi, keunggulan, dan keberlanjutan yang menjadi komitmen perusahaan, PKT akan mampu mendominasi pasar Asia Pasifik dalam 5 tahun ke depan," pungkasnya.
(ncm/ega)