Emiten produsen kendaraan listrik dengan merk dagang SELIS, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) mencatat penjualan sepeda listrik (e-bike) tahun lalu mencapai 20.605 unit, motor listrik (e-motor) 3.886 unit, dan sepeda anak-anak 55.814 unit.
Tahun lalu, SELIS merilis e-moped (skuter listrik) dengan tipe Rinjani dan awal 2022 perusahaan mengeluarkan produk sepeda listrik baru dengan tipe SWAN. Sejak 2020, SELIS juga menggandeng Grab dalam penyediaan kendaraan listrik untuk armada Grabwheels dan Grab Express.
"Kami akan ekspansi mengembangkan 100 titik penjualan baru selama tahun ini," kata Direktur Utama SELIS Edi Hanafiah Kwanto dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).
Edi mengatakan prospek kendaraan listrik di tahun ini dan tahun-tahun mendatang sangat besar. Perkembangan industri kendaraan listrik juga semakin maju, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik.
Apalagi pemerintah terus membangun infrastruktur pendukung di antaranya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan SPBKLU.
Dari segi regulasi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) juga sudah menerbitkan Peraturan Nomor 13 tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Regulasi tersebut menjadi salah satu pedoman dalam menciptakan ekosistem industri kendaraan listrik yang saling terintegrasi," kata Edi.
Dari sisi kinerja, Direktur Keuangan SELIS Wilson Ng mengungkapkan perseroan mampu meraih kinerja positif pada kuartal I-2022, dengan penjualan naik 3,35% menjadi Rp 108,30 miliar dari kuartal I-2021 senilai Rp 104,79 miliar. Laba bersih pun mencapai Rp 6,83 miliar, naik 6,4% dari sebelumnya Rp 6,42 miliar.
"Pendapatan terbesar dari pendapatan komponen elektronik sebesar Rp 64,86 miliar dan penjualan sepeda listrik yang melesat 46,31% menjadi Rp 43,44 miliar dari sebelumnya Rp 29,69 miliar," kata Wilson.
Adapun untuk strategi tahun ini, SELIS akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi offline seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).
Khusus pemasaran offline, SELIS mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di seluruh Indonesia.
"Kami juga kerap mengikuti pameran berskala besar, dalam dan luar negeri serta mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, sejalan dengan komitmen mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ," tambah Edi.
Berlanjut ke halaman berikutnya.