Ia bilang, secara sosial, rokok sangat lekat dengan interaksi sosial antar masyarakat sehingga konsumen rokok memiliki lapisan kelas sosial yang beragam. Para pemangku kepentingan hingga konsumen disebut bisa membicarakan kebijakan secara berdialog.
"Imbas dari dari kenaikan cukai rokok akan berdampak kepada masyarakat luas. Karena, produk rokok ini memiliki konsumen yang kelas sosialnya juga luas. Jadi persoalan kebijakan cukai rokok jangan dianggap remeh," kata Kasyfiullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi konsumen, perwakilan konsumen yang juga pegiat media sosial, Mazzini menyebutkan konsumen sebagai pihak yang membayarkan cukai rokok, sejatinya memiliki hak untuk menyuarakan keberatan atas rencana pemerintah menaikkan tarif cukai rokok.
"Kenaikan cukai jelas sangat membebani konsumen, yang kemudian membuat konsumen beralih ke rokok ilegal. Maka harapannya, jangan ada kenaikan cukai rokok yang signifikan," jelasnya.
Mazzini yang juga fokus pada kajian literasi sejarah juga menjelaskan dalam sejarah kebijakan cukai rokok belum pernah ada keberpihakan terhadap konsumen.
"Sejak dulu, sejatinya kebijakan cukai memang tidak memiliki keberpihakan terhadap konsumen, dan selalu menjadi hambatan bagi industri hasil tembakau," katanya.
(fdl/fdl)