Ancaman COVID-19 masih ada meski sudah mulai mereda. Perusahaan menerapkan sejumlah langkah untuk menekan penularannya.
Anak usaha BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero), Pupuk Kaltim memaparkan jurus menanggulangi COVID-19 di lingkungan kerja melalui gugus tugas Tim Crisis Center Covid-19 yang dibentuk sejak awal pandemi.
Tim crisis center memiliki sejumlah tugas utama, yakni melaksanakan kebijakan perusahaan dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19, melalui pembuatan pedoman dan prosedur hingga penerapan program pencegahan. Diantaranya Tracing, Tracking and Treatment (3T), budaya hidup sehat hingga program vaksinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk evaluasi program serta melakukan continuous improvement untuk pencapaian kinerja pencegahan serta penanganan Covid-19 agar lebih baik. Sehingga proses produksi dan operasional perusahaan tetap terjaga selama pandemi," kata VP K3 Pupuk Kaltim David Ronaldo Manik dalam keterangannya, Selasa (6/12/2022).
Dalam hal ini, Pupuk Kaltim meraih sertifikat Acknowledgement ISO/PAS 45005:2020, atas komitmen perusahaan untuk senantiasa bekerja aman dan sehat selama pandemi Covid-19 terkait upaya melindungi kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan para pekerja maupun pihak lain yang terlibat dalam proses bisnis perusahaan di masa pandemi.
Pupuk Kaltim menjadi perusahaan pertama di lingkungan Pupuk Indonesia Grup yang mendapatkan sertifikat ISO 45005:2020, dengan capaian nilai maksimal 102/102 dan indeks kumulatif 3/3. Hal ini didasari audit TUV Rheinland Indonesia, dengan penilaian mencakup 34 klausul mulai dari prosedur hingga improvement terkait Covid-19.
Sertifikat ini pun menjadi dorongan untuk terus meningkatkan performa dan kinerja, dalam memberikan perlindungan serta penanganan terhadap risiko Covid-19 bagi pekerja di lingkungan perusahaan.
"Saat ini kita masih berhadapan dengan Covid-19, sehingga risiko tidak terkontrol akibat hal tersebut sangat berpotensi mengganggu proses bisnis perusahaan. Maka dari itu, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus meningkatkan langkah antisipasi dan penanggulangan, agar tercipta lingkungan kerja yang sehat dan aman," ujar David.
Berlanjut ke halaman berikutnya.