Pabrik baterai mobil listrik pertama di milik IBC, serta Konsorsium LG dan CATL pun mulai melakukan peletakan batu pertama pada akhir Juli atau Agustus 2021. DItargetkan pabrik tersebut bisa mulai beroperasi pada 2023 mendatang.
Pemerintah pun melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan EV di dunia, termasuk di antaranya Tesla. Pada Desember 2020 silam CEO Tesla, Elon Musk, menyambut baik ajakan ajakan Presiden Joko Widodo dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk berinvestasi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula, tim Tesla dikabarkan akan menyambangi Indonesia pada Januari 2021. Namun rencana tersebut kandas. Tidak lama berselang, kabar soal Tesla bangun pabrik di India pun menyeruak. Kondisi ini pun sempat mendatangkan tanda tanya besar soal apakah Tesla jadi Investasi di RI.
Pada April 2022, Luhut pun menyambangi Negara Paman Sam, Amerika Serikat, dan bertemu langsung dengan Elon Musk. Dan pada 9 Mei 2022, tim Tesla pun berkunjung ke Indonesia. Tidak lama berselang, pada 14 Mei 2022, giliran Jokowi yang bertemu Elon Musk di Boca Chica, AS.
Sayangnya, kabar menyangkut kepastian investasi Tesla pun tak kunjung terjawab hingga kini. Sebelum perhelatan G20 November kemarin, Luhut sempat menyampaikan, akan ada kejutan menyangkut soal Tesla pada gelaran G20. Namun sayangnya, Elon Musk batal hadir. Hingga pada 2 Desember kemarin, Luhut kembali membocorkan perihal rencana kedatangan Tesla. Disebut-sebut, tim Tesla akan hadir Desember ini.
Berbagai kerja sama lainnya pun terus dijajal RI demi mengisi puzzle demi puzzle kebutuhan ekosistem EV. Salah satunya yakni kerjasama dengan Hyundai Grup pada November 2019 untuk membangun pabrik mobil listrik. Dari hasil kerja sama ini, Jokowi meresmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan mobil listrik IONIQ 5 pada Maret 2022. Mobil ini menjadi mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia.
Tidak hanya pabrik EV, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) turut mengembangkan ekosistem pendukung EV lainnya, salah satunya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bertipe fast charging. SPKLU pertama terletak di Fatmawati, Jakarta Selatan, dan diresmikan pada Desember 2020.
Jumlahnya pun terus bertambah hingga 2022 ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sampai 17 November 2022 jumlah SPKLU dan SPBKLU, masing-masing 438 unit dan 961 unit. Arifin juga menyebut, total kendaraan listrik yang telah mengaspal di Indonesia telah mencapai 33.800 unit.
Angka itu termasuk jumlah mobil listrik, motor listrik hingga bus listrik. Rinciannya, ekosistem kendaraan bermotor listrik di Indonesia yakni mobil penumpang 7.669, sepeda motor 25.782, bus listrik 58, mobil barang 6, roda tiga 285.
Turut menyusul pula perusahaan asing lainnya yaitu BASF dan Volkswagen (VW) asal Jerman, serta Britishvolt dari Inggris, yang telah positif investasi ke ekosistem EV RI. Tidak hanya perusahaan asing, IBC juga berkolaborasi dengan PLN Group dalam membangun Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 5 megawatt (MW).
Mobil Listrik dipakai selama KTT G20 Bali-pemerintah janjikan subsidi di halaman berikutnya. Langsung klik