Melalui sentralisasi ini, Pupuk Indonesia mengembangkan program 1.000 kios pupuk untuk produk komersil dan nonsubsidi untuk mempermudah akses petani terhadap produk-produk Pupuk Indonesia Grup.
"Kami berharap dengan program kios komersil Toko Pe-I, petani dan konsumen lainnya dapat lebih mudah mencari produk kami. Target kami saat ini adalah pembangunan 1.000 kios dan nantinya kami ingin agar Toko Pe-I ini bisa ada di semua kecamatan sehingga tidak ada lagi keluhan kesulitan mencari pupuk," tegas Bakir.
Menurut Bakir, keberhasilan sentralisasi pemasaran ini karena hal tersebut menghilangkan kompetisi antaranak perusahaan yang selama ini saling bersaing. Selain itu, sentralisasi juga dapat mengurangi biaya distribusi dan mengoptimalkan kecepatan distribusi produk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu juga meningkatkan daya tawar untuk sektor korporasi dan pelanggan luar negeri sehingga kita dapat memperoleh harga jual yang baik," kata Bakir.
Fungsi marketing, promosi dan penetrasi pasar baik dalam dan luar negeri juga diambil alih oleh holding. Hal ini menyebabkan anak-anak perusahaan dapat fokus dan berkinerja optimal sebagai unit-unit produksi yang efisien.
"Jadi kini holding yang bergerak mencari pasar dan pelanggan, melakukan kegiatan marketing termasuk dengan membuka kantor luar negeri Dubai," tambah Bakir.
Sementara itu, Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Darmin Nasution, menyatakan sentralisasi di Pupuk Indonesia sudah berjalan hampir 2,5 tahun, di mana fungsi holding yang sebelumnya telah berubah menjadi activist holding. Dewan Komisaris menilai sentralisasi yang dilaksanakan telah sejalan dengan masterplan perusahaan yang diamanatkan oleh pemegang saham.
Sentralisasi telah membawa kemajuan yang signifikan bagi Pupuk Indonesia sebagai perusahaan nasional, tidak hanya bertujuan memberikan solusi pertanian dan nutrisi tanaman, namun sentralisasi juga telah mendorong transformasi perusahaan dalam rangka restrukturisasi subsidi industri pupuk.
"Dalam implementasi sentralisasi, salah satu fungsi yang dioptimalisasi adalah pemasaran dan pengadaan, dimana holding mengambil peranan dalam pelaksanaan operasional perusahaan. Hal ini berdampak kepada peningkatan kinerja perusahaan khususnya kinerja penjualan retail dan komersil di tahun 2022," jelas Darmin.
Darmin juga menambahkan, anak-anak perusahaan dapat fokus menjalankan fungsi sebagai produsen karena fungsi marketing sudah dilakukan oleh holding.
(ara/ara)