Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka-bukaan strategi Industri Kecil Menengah (IKM) sektor otomotif untuk bisa bertahan di tengah tren kendaraan listrik. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, pihaknya intens melakukan pembinaan sejak 3 tahun lalu.
Industri Kecil Menengah (IKM) sektor otomotif juga didorong untuk melakukan diversifikasi produk. Misalnya, diversifikasi produk yang perlu dilakukan oleh para pengusaha di sentra knalpot di Purbalingga, Jawa Tengah.
"IKM juga harus mulai diversifikasi produknya. Termasuk kami punya sentra di Purbalingga, sentra knalpot. Itu juga kita sudah kasih warning. Karena yang namanya sentra kan pasti anggotanya banyak. Kemudian dia punya mesin peralatan yang terkini. Nah kita warning supaya diversifikasi produknya, begitu juga IKM," katanya dalam konferensi pers Forum Koordinasi Kemitraan UKM Alat Angkut dengan Industri Besar di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian bagi pelaku usaha bengkel, Kemenperin melakukan bimbingan teknis (Bimtek) supaya lebih memahami kendaraan listrik. Harapannya SDM di IKM otomotif bisa melakukan perbaikan kendaraan listrik, khususnya motor.
"Jadi kita melatih atau bimtek di bengkel-bengkel tertentu supaya dia dikenalkan, supaya IKM bisa service atau perbaikan untuk motor, baik itu roda dua, kita masih fokus di roda dua. Kemudian juga ada sepeda," imbuhnya.
Dengan kemampuan membongkar kendaraan listrik, jelas dia, Kemenperin dapat memberikan edukasi kepada IKM untuk melakukan diversifikasi produk. Hal itu juga bertujuan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan komponen kendaraan listrik.
"Dengan dia bisa bongkar komponennya, pelan-pelan kita akan edukasi bagaimana IKM itu bisa melakukan diversifikasi produk tadi untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan kendaraan listrik," tutupnya.
(ily/kil)