Emiten Camilan Umbi-umbian Buka Pabrik Baru buat Genjot Ekspor

Emiten Camilan Umbi-umbian Buka Pabrik Baru buat Genjot Ekspor

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 08 Mei 2024 09:43 WIB
Ilustrasi ekspor produk
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

PT Maxindo Karya Anugerah Tbk melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik seluas 3,5 hektar di Kawasan Industrial Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ke-3 yang dibangun perseroan tersebut diproyeksikan untuk mengerek kapasitas produksi seiring terus meningkatnya permintaan pasar dalam negeri maupun ekspor.

Perseroan telah menunjuk PT Bhineka Ciptabahana Pura (BCP) sebagai kontraktor utama untuk menyelesaikan pembangunan pabrik tersebut. Hadir dalam seremoni peletakan batu pertama, Direktur Utama PT Maxindo Karya Anugerah Tbk, Sarkoro Handajani; jajaran direksi perseroan, perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kendal, dan stakeholders terkait.

Sarkoro Handajani mengungkapkan, selain menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor, pembangunan pabrik juga diproyeksikan bagi pengembangan produk-produk baru yang dihadirkan produsen makanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehadiran pabrik ke-3 ini merupakan kesempatan terbaik bagi perseroan untuk melakukan ekspansi bisnis, baik dalam kapasitas produksi maupun varian produk baru yang dihasilkan. Hal ini seiring dengan kinerja perusahaan akhir-akhir ini semakin membaik," ujar Sarkoro dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (8/5/2024).

Dipilihnya Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah sebagai lokasi pembangunan pabrik bukan tanpa alasan. Selain lokasi strategis dengan akses mudah, infrastruktur serta ketersediaan tenaga kerja juga terbilang memadai dan cukup besar. Alasan lain, pengelola kawasan umumnya menyediakan berbagai program khusus yang memudahkan pelaku industri dan eksportir dalam melakukan pengembangan investasi.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan, rencana pembangunan pabrik akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, menyelesaikan konstruksi pada area seluas 1.6 hektar yang diproyeksikan rampung setahun ke depan, yakni Mei 2025. Pada tahap berikutnya, akan dibangun sisa area dari total 3,5 hektar lahan yang dimiliki.

"Kehadiran pabrik baru di Kawasan Industri Kendal, akan meningkatkan kapasitas produksi PT Maxindo hingga 3,5 kali lipat dari total produksi pabrik ke-1 dan 2 di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Adapun pembangunan pabrik tahap pertama diproyeksikan bakal menelan dana investasi sebesar Rp120 miliar," sebut Sarkoro.

Hingga kini, PT Maxindo yang berkiprah sejak tahun 1977 telah mengekspor produk makanan ringan ke lebih dari 30 negara di berbagai belahan dunia. Ini menunjukan Perseroan sudah sangat mapan dan berpengalaman sebagai salah satu eksportir makanan ringan yang sukses di Tanah Air.

Karenanya, sebagai perusahaan yang telah lama berspesialisasi pada pengolahan bahan baku umbi-umbian tropis seperti singkong, ubi jalar, dan talas menjadi berbagai makanan ringan, PT Maxindo bertekad terus berinovasi dalam pengembangan produknya. "Ke depan, tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat mengembangkan berbagai produk pada lini yang berbeda serta lebih inovatif," imbuhnya.

Perseroan menilai, meskipun kondisi perekonomian tengah mengalami tekanan penurunan daya beli konsumen akibat inflasi namun hingga sekarang potensi pasar makanan ringan berbahan baku umbi-umbian masih terbuka cukup lebar. Lantaran keunikan dan kekhasannya, snack berbahan baku umbi-umbian tidak bisa digantikan dengan makanan ringan lain yang saat ini ada di pasaran.

Kini, snack berbahan umbi-umbian telah menjadi tren makanan sehat. Selain kaya nutrisi, serat, vitamin, dan mineral, jenis snack tersebut dianggap sebagai alternatif makan ringan yang lebih baik dan menyehatkan untuk dikonsumsi. "Tidak heran, bila produk-produk makanan ringan produksi PT Maxindo jauh lebih laris dibandingkan dengan snack berbahan baku tepung terigu," aku Sarkoro.

(das/das)

Hide Ads