Kemenperin Ungkap Investasi China di RI Kebanyakan Masuk Sektor Manufaktur

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 16 Mei 2024 16:58 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Eko Cahyanto (Foto: Ilyas Fadilah/detikcom)
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat investasi China di Indonesia kebanyakan di sektor manufaktur. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan, total ekspor kedua negara selama dua dekade terakhir mencapai US$ 127,8 miliar atau sekitar Rp 2.032 triliun ,

Kemudian, dari total investasi China di Indonesia selama 2019-2023 yang sebesar US$ 28,4 miliar atau sekitar Rp 451,56 triliun 54% di antaranya ada di sektor manufaktur. Kementerian Investasi/BKPM mencatat investasi China di Indonesia selama 2019 hingga kuartal I 2024 sebesar US$ 30,2 miliar atau sekitar Rp 480,18 triliun.

"Sejak dimulainya kembali hubungan diplomatik, kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia dan China telah mencapai perkembangan secara besar. Perdagangan bilateral selama 2 dekade terakhir tercatat ekspor-impor US$ 127,8 miliar di tahun 2023," katanya dalam Indonesia-China Trade International Cooperation Seminar and Business Matching di Kemenperin, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

"Sejak 2019 sampai tahun lalu investasi China sampai 2023 mencapai US$ 28,4 miliar. Investasi sektor manufaktur jadi porsi terbesar dalam investasi China di Indonesia, kira-kira 54%," tambah dia.

Pada kesempatan itu Eko juga membeberkan kinerja industri manufaktur terhadap perekonomian Indonesia. Menurutnya sektor ini berkontribusi atas 16,75% dari seluruh Produk Domestik Bruto (PDB).

Industri manufaktur juga berkontribusi atas ekspor sebesar 72,24% dari total ekspor nasional. Sektor ini juga menyerap sekitar 19,35 juta tenaga kerja atau 13,83% dari total seluruh pekerja. Ia menambahkan Kemenperin siap memfasilitasi investasi asing ke Indonesia dan mendorong investor mengembangkan industrinya di Indonesia.

"Untuk kepentingan tersebut, pemerintah memberikan kemudahan bagi calon investor untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia, serta memberikan insentif-insentif yang diperlukan, baik itu bentuknya merupakan insentif fiskal maupun non-fiskal," imbuhnya.

Pihaknya juga mendorong upaya kerja sama yang baik dengan China serta pengusaha lokal dalam hal pengembangan bisnis. Lewat kerja sama, diharapkan Indonesia dan china berperan lebih dalam rantai pasok global.


(ily/das)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork