RI Ekspor 10.000 Ton Baja Lapis Seng ke AS US$ 10 Juta

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 30 Apr 2025 12:50 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

PT AM/NS Indonesia, salah satu produsen besi baja di Indonesia, melepas ekspor sebanyak 10.000 ton produk Baja lapis Seng (Galvanize) ke pasar Amerika Serikat (AS). Nilai ekspor dari pengiriman ini mencapai sekitar US$ 10 juta.

President Director PT AM/NS Indonesia, Murali Krishna Chunduru, mengatakan bahwa kegiatan ekspor ini merupakan bagian penting dari upaya perusahaan memperkuat bisnisnya di pasar internasional.

"Ekspor ini menjadi salah satu pencapaian strategis bagi perusahaan dalam memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi kami di pasar global," ujar Murali dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025).

Saat ini, Amerika Serikat dan Kanada menjadi pasar ekspor utama bagi produk galvanize PT AM/NS Indonesia. Perusahaan menargetkan ekspor ke AS sebesar 5.000 - 6.000 ton per bulan, dan ekspor ke Kanada sekitar 3.000-4.000 ton per kuartal, bergantung pada dinamika pasar.

Selain memperkuat pasar utama, PT AM/NS Indonesia juga berencana memperluas akses ke pasar yang baru dibidik seperti Eropa, Malaysia, dan Australia, seiring dengan adanya peluang yang muncul akibat kebijakan proteksi perdagangan dari berbagai negara. Murali mengungkapkan bahwa di tengah pencapaian ekspor ini, industri baja nasional masih menghadapi tantangan struktural. Salah satunya adalah maraknya impor baja non-standar yang belum mendapat perlindungan maksimal dari regulasi domestik.

"Kami membutuhkan intervensi pemerintah untuk menghentikan masuknya baja non-standar, seperti produk dengan ketebalan di bawah standar atau lapisan pelindung yang lebih rendah," ujar Murali menambahkan.

Terkait kebijakan tarif masuk baja ke AS, Murali menyampaikan bahwa produk baja dikenakan tarif flat sebesar 25% di bawah Section 232. Namun demikian, kondisi ini justru membuka peluang perusahaan mengingat beberapa negara pesaing seperti China, Vietnam, dan India dikenakan bea anti-dumping yang lebih tinggi.

"Kami memiliki keunggulan kompetitif baik dari sisi kualitas maupun harga, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar AS yang kini mencari pemasok baru," ujarnya.

Perusahaan menargetkan penjualan tahun ini sebanyak 300.000 ton, tumbuh sekitar 8-9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga terus berkomitmen meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. "Kami akan terus berinovasi dan menjaga standar manufaktur kelas dunia dalam seluruh lini produk kami," ungkap Murali.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork