PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi aluminium nasional hingga mencapai 900.000 ton per tahun (KTPA) pada 2029. Produksi ini naik dari kapasitas terpasang saat ini sebesar 275.000 KTPA.
Peningkatan produksi aluminum dilakukan di tengah meningkatnya kebutuhan domestik terhadap aluminium sebagai material strategis dalam mendukung pengembangan industri manufaktur dan energi terbarukan. Langkah ini juga sebagai upaya MIND ID dalam membangun integrasi rantai pasok hilirisasi.
"Grup MIND ID berkomitmen untuk menjadi penggerak hilirisasi aluminium terintegrasi guna memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen aluminium dunia, dan mampu berdaulat dalam mendukung industri manufaktur sekaligus mengurangi ketergantungan impor," kata Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).
Hal itu disampaikan Maroef saat melakukan kunjungan ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah pada Kamis (24/7). Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Grup MIND ID lainnya, Maroef meninjau proses produksi alumina SGAR Fase I, persiapan pembangunan SGAR Fase II, serta rencana pembangunan smelter aluminium baru.
Selain itu, peningkatan produksi aluminium ini diupayakan untuk terus memperkecil jarak antara suplai dan permintaan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.
Konsumsi aluminium domestik diperkirakan akan meningkat sekitar 600% dalam 30 tahun ke depan, terutama untuk mendukung ekosistem industri kendaraan listrik (EV) dan baterai EV.
Penggunaan material aluminium untuk satu battery pack mencapai 18%, dan kebutuhan produksi sebuah PV solar berkapasitas 1 MW memerlukan aluminium sekitar 21 ton.
MIND ID saat ini tengah menyiapkan proyek fasilitas produksi aluminium baru di Mempawah dengan kapasitas produksi hingga 600 KTPA. Jika digabungkan dengan fasilitas eksisting milik INALUM, maka total kapasitas MIND ID akan mencapai sekitar 900 KTPA.
Di sektor hulu, MIND ID telah mengoperasikan SGAR Fase I dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun, yang menjadi bahan baku utama produksi aluminium. Untuk memperkuat keberlanjutan pasokan alumina, SGAR Fase II juga tengah dipersiapkan dan akan menambah kapasitas produksi sebesar 1 juta ton per tahun.
MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk juga menyiapkan penguatan pasokan bijih bauksit dengan membangun fasilitas washed bauxite sebesar 1,47 juta ton per tahun di wilayah operasional Mempawah.
Lebih lanjut, Maroef menyampaikan bahwa bauksit, alumina, dan aluminium adalah bahan baku yang memiliki peran krusial dalam mendukung industri manufaktur dan energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.
Maroef juga memastikan ekspansi kapasitas ekosistem hilirisasi aluminium ini akan memperhatikan aspek produksi yang berkelanjutan serta operational excellence kelas dunia.
MIND ID juga memastikan maintenance dan reliability dari setiap proyek strategis semakin efisien, transparan, dan adaptif terhadap dinamika pasar.
Dalam pengembangan proyek, MIND ID turut memastikan integrasi pada infrastruktur pendukung seperti logistik, serta memperhatikan keberlanjutan sosial di sekitar daerah operasional.
"Bagi MIND ID, penguatan ekosistem hilirisasi terintegrasi ini merupakan investasi untuk masa depan bangsa. Kita harus mengelolanya dengan tanggung jawab, profesionalisme, dan semangat transformasi agar Indonesia menjadi negara berdaulat dalam mendukung industrialisasi berbasis sumber daya alamnya," pungkas Maroef.
Simak Video "Video: Prabowo Resmikan Proyek Baterai Listrik RI-China di Karawang"
(anl/ega)