Menteri Perindustrian menyampaikan pemerintah telah memprioritaskan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan transformasi industri hijau. Upaya tersebut, seperti efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, serta penerapan teknologi rendah karbon.
Agus menilai diperlukan solusi tambahan untuk emisi yang sulit dihilangkan sepenuhnya, seperti menggunakan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU). Teknologi tersebut mampu menangkap dan memanfaatkan karbon dari proses produksi.
"Saat ini, kami sedang melaksanakan pilot project (proyek percontohan) CCU berbasis hidrometalurgi di PT Petrokimia Gresik," kata Agus dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/8/2025).
Agus menerangkan proyek percontohan tersebut berpotensi menangkap karbondioksida (CO₂) hingga 65% atau lebih dari gas buang, sekaligus mengubahnya menjadi soda ash atau baking soda yang bernilai komersial sehingga bisa mengurangi impor. "Teknologi ini bukan hanya mendukung target NZE, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi," tambah Agus.
Selain itu, pihaknya juga tengah mengeksplorasi pemanfaatan mikroalga sebagai solusi penangkapan karbon yang menghasilkan biomassa, green hydrogen, hingga bahan baku kosmetik. Pasalnya, karbondioksida menjadi sumber nutrisi utama dari makanan mikro alga.
"Mikro alga memiliki nilai tambah yang bisa kita push melalui hilirisasi dalam memproduksi biomassa, green hydrogen, dan bahan baku kosmetik," tambah dia.
Teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) ini dikembangkan oleh UWin Resources Regeneration Inc., di bawah kepemimpinan Prof. Kenny Hsu, telah memperoleh paten di berbagai negara. Pada tahap laboratorium, prototipe sistem CCU ini telah menjalani pengujian resmi oleh lembaga terakreditasi TÜV Rheinland Taiwan, dengan hasil yang menunjukkan tingkat pengurangan emisi CO₂ lebih dari 99%.
Berdasarkan capaian tersebut, pada 22 Januari 2025 di Jakarta, Kemenperin RI, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT Petrokimia Gresik telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tiga pihak untuk melaksanakan pilot project berskala industri di fasilitas produksi PT Petrokimia Gresik.
Saat ini, pilot project CCU berbasis hidrometalurgi tersebut sedang berlangsung di PT Petrokimia Gresik (PKG). Dalam kurun waktu dua bulan mendatang, Agus berharap dapat memperoleh data mengenai tingkat serapan CO₂, sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pencapaian net zero emissions gas rumah kaca pada tahun 2050. Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mendukung ekonomi sirkuler melalui pemanfaatan produk samping bernilai tambah, yaitu Soda Ash dan Baking Soda, yang hingga kini masih banyak diimpor oleh Indonesia.
"Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara AIGIS 2025, pilot project ini memiliki potensi untuk menangkap hingga 65% atau lebih CO₂ dari gas buang industri serta mengubahnya menjadi produk komersial bernilai ekonomi, sehingga memberikan nilai tambah sekaligus memperkuat ketahanan industri nasional," ujar Kenny Hsu, Chief Scientist Uwin Resources Regeneration Inc.
(kil/kil)