RI Jajaki Kerja Sama Industri Pertahanan dengan Prancis

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 03 Okt 2025 10:26 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Indonesia menjajaki kerja sama industri pertahanan dengan perusahaan Eropa KNDS setelah delegasi Kementerian Pertahanan (Kemhan), TNI AD, dan industri dalam negeri melakukan kunjungan ke Prancis dan Portugal pada Mei 2025. Agenda ini meliputi uji tembak amunisi 120mm untuk Tank Leopard di Lisboa serta pembahasan transfer teknologi persenjataan hingga riset bersama.

"Hasil uji tembak menunjukkan kualitas produk KNDS yang sangat baik dan memenuhi standar internasional," kata Kepala Badan Teknologi Pertahanan (BATEKHAN) Mayjen TNI Djoko Purwanto dalam keterangannya, Jumat (3/10/2025).

Ia menambahkan, kesuksesan uji coba tersebut menjadi indikator penting bagi Indonesia untuk menilai potensi kerja sama teknologi persenjataan dengan KNDS. Uji coba dilakukan dengan tiga jenis amunisi berbeda, yakni HE, HEAT-TP, dan SHARD, dengan total 21 peluru yang berhasil mengenai sasaran sesuai standar NATO.

Selain uji tembak, delegasi Indonesia dan KNDS juga membahas peluang kerja sama di bidang produksi amunisi, kendaraan lapis baja, artileri, hingga kendaraan darat tak berawak.

"Kami menjajaki peluang kerja sama penelitian dan pengembangan pertahanan, khususnya pada sektor kendaraan lapis baja, sistem artileri, amunisi sedang hingga besar, sistem persenjataan, dan kendaraan darat tak berawak," jelas Djoko.

RI Jajaki Kerja Sama Industri Pertahanan dengan Prancis Foto: Dok. Istimewa

KNDS disebut siap mendukung lewat transfer of manufacture (TOM) dan pelatihan untuk industri pertahanan nasional, termasuk pemanfaatan propelan PT Dahana untuk amunisi Pindad.

Kerja sama ini disebut membawa manfaat strategis, mulai dari transfer teknologi yang bebas ITAR, pengembangan SDM pertahanan, hingga implementasi perjanjian Indonesia-Prancis dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. KNDS sebelumnya telah meneken lima nota kesepahaman (MoU) dalam ajang Indo Defence 2025, termasuk dengan PT Pindad, PT DI, PT SSE, dan Balitbang Kemhan.

CEO KNDS Nicolas Chamussy menegaskan, "KNDS merasa terhormat menjadi mitra yang dipercaya Kemhan dan TNI selama lebih dari 40 tahun, dan akan terus mendukung pengembangan sistem pertahanan Indonesia agar tercapai kemandirian."

Sebelum ke Portugal, delegasi juga mengunjungi fasilitas produksi KNDS di Prancis. Mereka mendapat paparan langsung tentang proses produksi amunisi Tank Leopard 120mm dari bahan mentah hingga pengujian balistik.

KNDS memaparkan portofolionya yang meliputi sistem artileri, kendaraan tempur, turret, hingga sistem CBRN. Perusahaan ini berdiri sejak 1690 dan kini mengoperasikan 12 fasilitas di Prancis, Belgia, dan Italia.

Delegasi Indonesia dipimpin Kepala Badan Teknologi Pertahanan (BATEKHAN) Mayjen TNI Djoko Purwanto, didampingi Wakil Komandan Pussenkav TNI AD Brigjen TNI Rayen Obersyl. Ikut serta pula VP Pemasaran dan Penjualan PT Pindad Yanto Sugiharto, Kepala Bagian Program dan Laporan (Kabag Proglap) Kolonel Kav. R. Herdianto Nuringtyas, dan sejumlah pejabat serta staf Balitbang Kemhan, Pussenkav TNI AD, dan Atase Pertahanan RI. Kehadiran delegasi tingkat tinggi ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri pertahanan nasional.




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork