Manufaktur RI Tetap Moncer di Tengah Gejolak Geopolitik, Ini Buktinya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 14 Okt 2025 12:01 WIB
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Tri Supondy menyebut sektor industri manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan geoekonomi dan geopolitik dunia.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh sebesar 5,60% (YoY) pada triwulan II 2025. Menurut Tri, angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12%.

"Sektor IPNM juga memberikan kontribusi sebesar 16,92% terhadap PDB nasional, mencerminkan sektor manufaktur yang tetap ekspansif dan mempertahankan peran strategisnya sebagai tulang punggung perekonomian," ujarnya dalam sosialisasi Permenperin No 26/2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (14/10/2025).



Dari sisi kinerja ekspor, selama Januari-Agustus 2025 nilai ekspor sektor IPNM mencapai US$ 147,95 miliar atau Rp 2.441 triliun (kurs Rp 16.500), atau 79,92% dari total ekspor nasional sebesar US$ 185,13 miliar atau Rp 3.054 triliun.

"Kepercayaan investor pada sektor manufaktur juga tetap kuat, dengan realisasi investasi Industri manufaktur sebesar Rp 366,6 triliun pada semester I 2025, atau 38,88% dari total investasi nasional," tuturnya.

Sejalan dengan pertumbuhan positif investasi manufaktur, kata dia, hingga Februari 2025 sektor IPNM telah menyerap 19,60 juta tenaga kerja, atau 13,45% dari total tenaga kerja nasional.

Kemudian optimisme pelaku usaha juga tercermin melalui Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang pada September 2025 mencapai 53,02, serta Purchasing Managers Index (PMI) sebesar 50,4. Hal ini menandakan kecenderungan ekspansif dari para pelaku usaha industri nasional.

"Secara global, posisi Indonesia juga terus menguat. Berdasarkan data World Bank, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 265,07 Miliar. Pencapaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-13 dunia, ke-5 di Asia, dan peringkat pertama di ASEAN," tutupnya.

Lihat juga Video: Mimpi Prabowo Agar Indonesia Jadi Bangsa Produsen dan Manufaktur




(ily/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork