"NYIA akan diresmikan Presiden Maret (2019) depan, karena semua persiapan sudah jalan. Yang menarik, rakyat yang di situ diberi pekerjaan, misalnya 70 orang jadi steward, ada security dilatih di sana," kata Luhut, saat jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam akselerasi pengembangan destinasi pariwisata prioritas, di Hotel Ambarrukmo, Rabu (29/8/2018).
Baca juga: India Minat Bangun Bandara Kulon Progo |
Selain itu warga lokal bisa berkesempatan bekerja di dalam Bandara Kulon Progo. "Saya juga minta jangan hanya security, tapi juga masukkan ke air traffic control (ATC), itu juga dimasukkan," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini supaya warga bisa menikmati perkembangan di sana. Juga pasokan air dari bukit Menoreh, wajib hukumnya pakai air produk lokal tapi dengan pH yang diperkaya. Hal detail ini Presiden minta agar masyarakat bisa menikmati sehingga jangan ada yang bilang neolib.. apa itu neolib?" tandasnya.
Menurut Luhut format pembangunan infrastruktur beriringan dengan pemberdayaan potensi lokal sudah diterapkan di berbagai tempat.
"Ada yang usul daripada Starbuck dibikin Starprogo, karena katanya kopinya bagus di sana (Kulon Progo), semua kita buat cari nama nama itu untuk promosikan Indonesia hebat. Kalau nggak kita yang promosikan siapa lagi, jadi kita bangga dengan republik kita ini," sambungnya.
Beberapa pernyataan Luhut itu berkaitan dengan upaya pemerintah mendorong pengembangan destinasi pariwisata prioritas. Dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satunya.
"Pariwisata salah satu penyumbang devisa yang baik, membuka lapangan kerja, jadi kami (pemerintah) bekerja dengan detail, semua peluang kita perhatikan dengan baik," pungkasnya.
Saksikan juga video 'Pembebasan Lahan untuk Bandara Kulon Progo, Belasan Rumah Dirobohkan':
(hns/hns)