Beberapa jalur tersebut merupakan rel tua dan jalur kereta peninggalan Belanda. Selain itu, beberapa proyek di antaranya merupakan proyek yang sudah diupayakan untuk direaktivasi pada masa kepemimpinan gubernur sebelumnya.
"Ada beberapa yang akan aktif lagi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga sama Kementerian Perhubungan dan PT KAI (Persero) sudah lama merencanakan untuk akan mengaktifkan kembali jalur kereta api yang sudah tidak aktif di Jawa Barat. Ini dilakukan menindaklanjuti hasil pertemuan kerja antara Gubernur Jawa Barat dengan Dirut PT KAI pada hari Rabu tanggal 12 September 2018 di Bandung," kata dia.
Ia menjelaskan, rencana reaktivasi jalur KA tersebut telah tercantum dalam beberapa dokumen perencanaan Jawa Barat. Di antaranya Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi.
Jalur yang akan diaktifkan kembali yaitu, Cianjur-Padalarang, Bandung-Ciwidey, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Cibatu-Garut-Cikajang.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kemenhub telah menyiapkan dokumen perencanaan diantaranya studi kelayakan, DED dan studi dampak sosial. Reaktivasi jalur tersebut diharapkan nantinya dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah," papar dia.
Jalur yang akan diaktifkan kembali di antaranya, Cianjur-Padalarang. Jalur ini memiliki rute sepanjang 44,5 km.
Kemudian ada pula Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km yang akan terkoneksi dengan pembangunan jalur KA menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka.
Selain itu ia menjelaskan, reaktivasi jalur ini dalam rangka mendukung sektor pariwisata dengan menyediakan aksesibilitas menuju kawasan pariwisata di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
"Seperti diantaranya jalur Cibatu-Cikajang-Garut sepanjang 47,5 km, Banjar-Pangandaran- Cijulang sepanjang 82,0 km dan Bandung-Ciwidey sepanjang 37,8 km," kata dia.