"Ada rencana pengembangan kawasan Stasiun Tugu ya," kata Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti usai pemaparan rencana revitalisasi Stasiun Tugu di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (15/10/2018).
"Mudah-mudahan ini menjadi paparan terakhir," lanjut politikus Partai Golkar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini Pemkot Yogyakarta bersama PT KAI masih mematangkan konsep revitalisasi tersebut. Termasuk mematangkan konsep kereta bandara yang menghubungkan New Yogyakarta International Airport (NYIA) atau Bandara Kulon Progo dengan Stasiun Tugu.
"Ya kan kita harus mengantisipasi pertama kereta bandara. Juga harus dilaporkan nanti kesiapan pemerintah kota yang dalam hal ini sebagai tuan rumah. (Stasiun) Tugu kan di kawasan hukum pemerintah kota," paparnya.
Selain menyiapkan kereta bandara, lanjut Haryadi, Pemkot masih mematangkan desain Stasiun Tugu karena kapasitasnya akan diperbesar hingga dua kali lipat.
"Konsep ideal sekarang itu kan 7 ribuan penumpang (di Stasiun Tugu) per hari. Harapannya (setelah direvitalisasi) ya bisa sampai 14 ribu penumpang. Rencananya (dibangun) mulai 2019," tuturnya.
Direktur Manajemen Aset 6 PT KAI, Dody Budiawan mengatakan dalam revitalisasi Stasiun Tugu ini pihaknya memang melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk Pemkot Yogyakarta dan Pemda DIY.
"Jadi kita buat Stasiun Tugu itu lebih berdaya guna, bisa menampung jumlah penumpang lebih besar dan segala macam, menjadi pusat khusus," sebutnya.
Dody enggan menyebutkan biaya revitalisasi Stasiun Tugu, alasannya karena master plan revitalisasi Stasiun Tugu sedang dimatangkan pihak-pihak terkait.
"Masih dibuat master plannya. Nanti saja dilihat kalau sudah jadi. (Rencananya) di situ (Stasiun Tugu) ada kereta bandara, ada kereta yang jarak jauh, ada yang juga (kereta) antar kota," tutupnya.
Tonton juga 'Netizen Takjub Lihat Penampakan Stasiun Senayan MRT Jakarta':
(hns/hns)