Fakta-fakta Tol Atas Laut Kalimantan

Fakta-fakta Tol Atas Laut Kalimantan

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 27 Jan 2019 09:08 WIB
1.

Fakta-fakta Tol Atas Laut Kalimantan

Fakta-fakta Tol Atas Laut Kalimantan
IluFoto: Feel-planet.com/Istimewa
Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road memprakarsai pembangunan tol atas laut di Kalimantan. Tepatnya di Teluk Balikpapan yang membelah kota Balikpapan dan Penajam, keduanya di Kalimantan Timur (Kaltim)

Saat ini alternatif tercepat buat masyarakat melakukan mobilitas di kedua wilayah menggunakan kapal feri.

Berikut ini adalah sejumlah fakta dari rencana pembangunan tol tersebut. Baca berita selanjutnya.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan waktu pengerjaannya sendiri diperkirakan memakan waktu 3,5 tahun sejak proses pembangunan dimulai nanti. Dia memperkirakan pembangunan bisa dimulai medio tahun ini.

"(Pembangunannya butuh waktu) 3,5 tahun," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (26/1/2019).

Pembangunannya sendiri menggunakan model struktur cable stayed bridge, yaitu struktur jembatan yang menggunakan sistem kabel. Kabel tersebut ditarik dari struktur jalur jalan ke tower tunggal untuk diikat dan ditegangkan.

Konstruksinya juga menggunakan sistem balanced cantilever. Dengan sistem itu, gelagar jembatan dapat dibangun tanpa adanya kontak dengan tanah sehingga memungkinkan dibangun di atas air.

Lanjut dia, kesulitan dalam pembangunan tol atas laut tersebut adalah adanya palung laut sedalam 30 meter di Teluk Balikpapan.

Pembangunan tol tersebut diprakarsai oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road. Jika sudah ada tol maka akan memudahkan mobilitas masyarakat dan angkutan barang.

"Itu kalau orang Penajam mau ke Balikpapan kan muter 5 jam sekarang ini (lewat jalur eksisting)," kata Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (26/1/2019).

Selain jalur eksisting tersebut, konektivitas antara Balikpapan dan Penajam bisa menggunakan kapal feri, namun menggunakan kapal feri pun memakan waktu kurang lebih 2 hingga 2,5 jam.

"Kalau terbangun kan paling hanya 10 menit atau 15 menit (lewat tol). kalau feri mungkin 2 sampai 2,5 jam. Kalau darat (jalur eksisting) itu harus muter 5 jam" paparnya.

Nantinya itu akan memberi manfaat, khususnya bagi penduduk Penajam hingga ke arah Kalimantan Selatan, yang selama ini mengandalkan angkutan barang menggunakan kapal untuk di bawa ke Kalimantan Timur.

"Kemudian orang orang Penajam sendiri kalau mau ke airport dan sebagainya sudah nggak perlu lama lama di jalan, langsung saja (lewat tol) apalagi kalau waktunya mepet, telat," tambahnya.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto memastikan, nantinya tarif tol atas laut tersebut bakal lebih murah dibandingkan kapal feri yang memakan waktu perjalanan 2-2,5 jam.

"Kalau sama sama nyeberang pasti kita bikin lebih murah (tarif tol). Sekarang feri kan anggap saja Rp 300 ribu ya saat ini," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (26/1/2019).

Pembangunan tol atas laut tersebut ditaksir membutuhkan waktu 3,5 tahun dengan proses konstruksi yang targetnya dimulai paling lambat Agustus 2019.

"Misalnya kita prediksi sampai 3,5 tahun (proses pembangunan tol) kan operasi, kan (tarif) feri pasti alami kenaikan juga, nah pasti (tarif tol) kita di bawahnya," sebutnya.

Dengan biaya lebih murah dan waktu tempuh lebih cepat, yaitu sekitar 10 hingga 15 menit, diyakini masyarakat akan banyak yang menggunakan tol tersebut.

"Sekarang mas kalau mau ke Balikpapan dengan tarif yang sama misalnya Rp 300 ribu, naik feri 2 jam, milih mana, jembatan (tol atas laut) apa feri?," tambahnya.

Hide Ads