Sejarah Panjang MRT Jakarta, Digagas 1985 Diresmikan 2019

Sejarah Panjang MRT Jakarta, Digagas 1985 Diresmikan 2019

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 25 Mar 2019 08:52 WIB
1.

Sejarah Panjang MRT Jakarta, Digagas 1985 Diresmikan 2019

Sejarah Panjang MRT Jakarta, Digagas 1985 Diresmikan 2019
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Moda raya terpadu (MRT) Jakarta menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sudah diresmikan mulai kemarin, Senin (25/3/2019). Selama sepekan, moda transportasi ini digratiskan.

Masyarakat bisa menikmati transportasi canggih dan modern ini usai diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.

Patut diketahui, moda transportasi ini sebenarnya punya kisah panjang. Lantaran, proyek tersebut sudah digagas sejak puluhan tahun yang lalu. Simak berita selengkapnya seperti dirangkum detikFinance:
Dalam catatan detikFinance, seperti mengutip jakartamrt.co.id, proyek infrastruktur ini sebenarnya sudah digagas sejak Orde Baru yakni tahun 1985. Ada lebih dari 25 studi subjek umum dan khusus yang telah dilakukan terkait dengan kemungkinan sistem MRT di Jakarta

Tapi, proyek ini tak kunjung jalan. Krisis ekonomi dan politik yang terjadi antara rentang tahun 1997-1999 ditengarai sebagai salah satu sebab proyek ini jalan di tempat.

Titik terang pembangunan MRT muncul pada 26 April 2012. Gubernur DKI Jakarta saat itu Fauzi Bowo meresmikan pencanangan persiapan pembangunan MRT di Stadion Lebak Bulus, Jakarta.

Saat itu, Foke sapaan akrabnya mengaku lega. Ia berharap MRT menjadi ikon pembangunan serta menjadi transportasi yang nyaman, efisien dan ramah lingkungan.

Pembangunan MRT kemudian dilanjutkan gubernur selanjutnya Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai presiden. Jokowi saat itu menyebut proyek MRT masuk sebagai salah satu prioritas dalam anggaran Jakarta tahun 2013. Peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan pada Oktober 2013.

Dalam acara deklarasi Alumni Pangudi Luhur belum lama ini (6/2/2019), Jokowi menceritakan kisah mengenai keputusannya membangun MRT.

"Saya suruh paparkan kenapa sih ini tidak dibangun-bangun sejak 26 tahun lalu? Dipaparkan kepada saya kalau cara memaparkannya seperti itu selalu hitungnya untung dan rugi. Ya pasti rugi terus, namanya transportasi massal. Tapi saya bertanya, saat itu ruginya berapa sih harus subsidi Rp 3 triliun setiap tahun. Kita tahu APBD DKI Rp 73 triliun saat itu," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, keputusannya untuk menggarap MRT ialah keputusan politik. Menurutnya, jika tidak segera dieksekusi maka Jabodetabek akan merugi triliunan rupiah per tahun. Sebut Jokowi, Jabotabek akan kehilangan Rp 65 triliun setahun karena kemacetan.

"Secara makro, hitung-hitungan negara tetap untung Rp 65 triliun tidak hilang setiap tahun. Pikiran saya hanya sesederhana itu, termasuk LRT dan lain-lain. Termasuk infrastruktur lebih dulu karena hitung-hitungannya seperti itu. Kalau MRT dibangun nanti-nanti, tanah di Jakarta akan semakin mahal," paparnya.

Jokowi akhirnya meresmikan MRT Jakarta kemarin. Jokowi pun menitipkan pesan kepada masyarakat yang nantinya menjadi pengguna moda transportasi ini.

"Ini adalah sebuah budaya baru karena merupakan yang pertama di Indonesia. Apa yang ingin saya titip? Pertama, jangan buang sampah di MRT dan stasiun MRT kita. Jaga agar MRT dan stasiun yang kita miliki tidak kotor. Sanggup?" kata Jokowi saat meresmikan MRT di acara car free day.

"Sanggup!" teriak warga.

Jokowi juga meminta warga yang menggunakan MRT untuk tertib dan antre. Dia tak mau ada yang berdesak-desakan karena juga berbahaya.

"Kalau mau naik MRT ngantre, jangan berdesakan kaya ini. Antre dan disiplin waktunya, jangan sampai pintu mau tutup baru masuk, kejepit pintu nanti, hati-hati bisa kejepit pintu," kata Jokowi.


Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok memberi ucapan selamat atas beroperasinya moda raya terpadu (MRT). Ucapannya tersebut disampaikan melalui laman Instagram-nya di @basukibtp.

Dikutip detikFinance, Ahok berharap MRT bisa menjadi transportasi massal yang mengurangi kemacetan. Tidak hanya itu, dia berharap MRT menjadi simbol peradaban baru.

Ucapan Ahok dalam media sosial disertai dengan video kereta MRT yang tengah melaju.

"Dapat video ini dari @nachoseann, selamat beroperasi untuk @mrtjakarta Semoga ini tidak hanya menjadi moda transportasi massal yang bisa mengurangi kemacetan di Jakarta saja. Tetapi menjadi simbol peradaban baru demi Indonesia yang jauh lebih baik dan maju," tulis Ahok.

Hide Ads