Jakarta -
Bandara Kulon Progo/New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi pada April 2019. Bandara tersebut melayani penerbangan internasional yang dialihkan dari Bandara Internasional Adisutjipto.
Kehadiran Bandara Kulon Progo menjadi jawaban atas melubernya penumpang di Adisutjipto yang jauh melebihi kapasitas semestinya. Dari kapasitas 1,3 juta penumpang per tahun, Bandara Adisujipto melayani hampir 8 juta penumpang setiap tahunnya.
Apakah Bandara Adisutjipto nantinya akan berhenti beroperasi atau justru sebagai pelengkap? Simak berita selengkapnya dirangkum
detikFinance, Kamis (28/3/2019).
Nantinya, Bandara Adisutjipto hanya akan melayani penerbangan domestik. Sedangkan Bandara Kulon Progo akan melayani penerbangan internasional.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, jika pembangunan Bandara Kulon Progo sudah selesai 100% tahun ini, maka semua penerbangan akan pindah ke sana. Sedangkan Bandara Adisutjipto akan tetap beroperasi melayani penerbangan jarak pendek.
"Jadi misalnya kan sekarang ada rute Kertajati dari atau mungkin dari Bandung dari Cirebon, dari kota-kota yang terdekat yang menggunakan pesawat propeller, jadi dua sisi tetap kita layani," kata Faik kepada detikFinance di kantornya, Kemayoran, Jakarta seperti ditulis Rabu (27/3/2019).
"Tapi untuk yang domestik secara keseluruhan yang menggunakan pesawat Boeing itu semuanya nanti kita operasikan di Kulon Progo," tambahnya.
Meski demikian, dalam waktu dekat ini Bandara Adisutjipto masih akan melayani penerbangan domestik dan kapasitasnya bisa ditambah karena penerbangan internasional dialihkan melalui Bandara Kulon Progo. Jumlah penerbangan domestik di Bandara Adisutjipto juga bisa ditambah saat mudik Lebaran mendatang.
"Jadi harapannya kalau internasional nggak ada jadi kapasitas di Adisutjipto itu bisa dimanfaatkan untuk yang domestik," tutur Faik.
Bandara Kulon Progo/New Yogyakarta International Airport (NYIA) ditargetkan beroperasi untuk melayani penerbangan internasional April 2019. Saat operasi nanti, progres pembangunan bandara baru 50%.
Angka 50% tersebut diyakini siap untuk melayani penerbangan internasional dengan sudah selesainya runway dan apron. Sedangkan sisi terminal penumpang baru selesai sebagian.
"Nah yang terkait dengan bulan April ini, sebenarnya itu baru selesai 50%. tapi selesai 50% artinya adalah runway, apron sudah 100%. Jadi kita kan bangun runway sekitar 3.250 meter. Sudah bisa kita selesaikan 100%," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada detikFinance di kantornya, Kemayoran, Jakarta seperti ditulis Rabu (27/3/2019).
Faik menambahkan, sesuai kontrak pembangunan Bandara Kulon Progo selesai pada Juni 2020 akan tetapi diyakini bisa selesai pada Desember 2019 secara keseluruhan. Pekerjaan proyek ini dilakukan oleh konsorsium PT PP (Persero) Tbk.
"Tapi saya lagi coba mengupayakan di bulan Oktober 2019 sudah bisa. Tapi maksimum sudah akan selesai 100% di bulan Desember 2019," lanjut Faik.
Pengoperasian NYIA pada April 2019 mendatang bukan tanpa sebab, yaitu karena sudah padatnya Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta. Jumlah penumpang per tahunnya di bandara tersebut sudah jauh melebihi kapasitas seharusnya sehingga harus mengalihkan sebagian penerbangan, yaitu internasional.
"Jadi apa yang harus kita lakukan adalah mencoba mengurangi kepadatan di Adisutjipto sehingga opsi yang kita lakukan adalah mengalihkan penerbangan internasional ke Kulon Progo," tutur Faik.
Bandara Kulon Progo/New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi bulan depan. Bandara baru di Yogyakarta ini diyakini tidak akan senasib dengan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang tertatih mencari maskapai dan penumpang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan bahwa pembangunan Bandara Kulon Progo memang dibutuhkan karena penumpang di Bandara Adisutjipto sudah melebihi kapasitas. Dari kapasitas 1,3 juta penumpang, Bandara Adisutjipto melayani 8 juta penumpang per tahunnya.
"Jadi persoalannya berbeda dengan yang di Majalengka, Kertajati. Pembangunan di Kulon Progo ini sifatnya karena memang kebutuhan yang sangat mendesak kesediaan jasa transportasi udara yang ada di Yogya," kata Faik kepada detikFinance di kantornya, Kemayoran, Jakarta seperti ditulis Rabu (27/3/2019).
Dengan adanya Bandara Kulon Progo, masyarakat Purworejo dan Jawa Tengah bagian selatan lainnya semakin dekat mengakses bandara. Selain itu juga diyakini akan terbuka pasar baru dari selatan Yogyakarta.
"Jadi walaupun dari Yogyakarta menjadi semakin jauh, tapi di sekitar juga terbuka traffic baru atau market baru. Jadi saya kira ini opportunitynya besar dan beda kasusnya," ujar Faik.
Mengenai akses menuju Bandara Kulon Progo juga menjadi perhatian Angkasa Pura I. Akses menuju bandara ini juga dilengkapi kereta dan bus Damri.
"Accesibility itu menjadi salah satu catatan tapi kita sudah siapkan solusi yang baik," tutur Faik.
Halaman Selanjutnya
Halaman