Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyebut tidak benar jika investasi pembangunan jalan tol di Indonesia mahal dan berdampak pada penetapan tarif.
Hal itu sekaligus menjawab iklan kampanye pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi yang menyindir tarif mahal jalan tol yang dibangun era Presiden Jokowi dan Wapres JK.
"Tidak benar," kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari yang di bawah Rp 300/km hingga Rp 1.700/km," jelas dia.
Adapun, lanjut Danang, penetapan investasi suatu pembangunan jalan tol di Indonesia bergantung pada kondisi geografisnya, kondisi geologis tanah dasarnya, serta konsesinya sendiri.