Jakarta -
Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II yang menghubungkan Jalan Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,5 kilometer (km) telah diujicoba pada Juni 2019 lalu. Namun hingga kini, ruas tol itu tidak kunjung diresmikan.
Berdasarkan pantauan
detikcom, pengerjaan konstruksi di ruas jalan tersebut sudah rampung. Dari Gerbang Tol Kukusan I itu tampak tol Seksi II sudah cukup rapi. Sepanjang tol nampak sudah tertutup beton. Gerbang tol di sana juga tampak sudah bisa dipergunakan.
Hanya saja, pintu gerbang tol masih dipalangi pembatas menandakan ruas tersebut belum boleh dilewati. Kendaraan belum diperbolehkan melintas di jalan tol tersebut karena memang belum diresmikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan itu ditandai dengan adanya spanduk di bagian pintu masuk jalan tol.
"Uji Coba Fungsional Telah Berakhir, Mohon Maaf Tol Cijago Seksi II Ruas Raya Bogor-Kukusan Ditutup Sementara, Mohon Do'anya Agar Segera Dioperasikan," bunyi spanduk tersebut.
Meski begitu, ruas tol ini ditarget bisa dioperasikan akhir bulan. Simak berita lengkapnya.
Meski pengerjaan konstruksi Tol Cijago Seksi II Kukusan sudah selesai, namun proyek tersebut masih menyisakan masalah pembebasan lahan. Di lokasi itu terdapat sejumlah spanduk yang dipanjang bertuliskan 'Pak Jokowi, 16 Bidang Tanah & Bangunan Kami Belum Dibayar Tol Cijago. Agar Lebih Berkah, Tolong Diselesaikan. Terima Kasih'.
Ada spanduk dengan tulisan 'Tol Cijago Seksi II Diresmikan... Gak Malu Ya...? Tanah dan Bangunan Kami Rata & Belum Dibayar!!. Di bagian bawah spanduk banyak ditambahi dengan embel-embel 'Kukusan Berjuang'.
Selain di tembok pinggir tol, beberapa bangunan warga juga ditempeli spanduk. Tulisan spanduk di bangunan warga sama dengan yang berada si tembok jalan tol. Dari pantauan, setidaknya ada 5 spanduk yang menghiasi wilayah tersebut.
Berdasarkan keterangan beberapa warga sekitar sendiri, sebenarnya biaya pembebasan lahan sudah diberikan oleh pemerintah. Namun, masih ada warga yang belum mau menerimanya karena harga pembebasan lahan tak sesuai dengan yang diinginkan.
"Kalau dibayar mah sudah, cuma orangnya saja yang nggak mau ambil. Mereka minta Rp 30 juta per meter. Itu masih ada 16 orang kalau nggak salah," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara, untuk Seksi II Tol Cijago menghubungkan Raya Bogor ke Kukusan sudah terlihat hampir rampung. Hal itu terlihat dari ruas jalan yang telah terlapisi beton. Sedangkan untuk Seksi III menghubungkan Kukusan hingga Cinere belum terlihat progres pembangunan atau konstruksi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan, operasi jalan tol masih menunggu keluarnya sertifikat laik operasi (SLO). SLO itu nantinya diterbitkan Direktur Jenderal Bina Marga.
"Proses ULF (Uji Laik Fungsi) sudah dilaksanakan. Ada perbaikan-perbaikan kecil sebelum SLO diterbitkan oleh Dirjen," kata Danang kepada detikcom.
Danang menjelaskan, perbaikan yang dikerjakan meliputi sarana pendukung jalan tol seperti rambu dan marka jalan.
"Yang juga mereka masih hitung adalah ATL, average trip length (rata-rata perjalanan) yang pengguna seksi I dan II karena rencana sistem terbuka. Datanya sudah mendekati final untuk ditetapkan tarifnya," jelasnya.
"Kalau perbaikan fisik sifatnya teknis seperti rambu marka, prasarana safety," sambung Danang.
Danang mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menghitung besaran tarif yang sesuai untuk ruas tersebut. Bila tarif sudah ditentukan, maka jalan tol bisa langsung operasi akhir September 2019.
"Kalau sudah ada perhitungan final bisa dibuat SK (Surat Keputusan) Menteri PUPR untuk dioperasikan akhir bulan ini," kata Danang kepada detikcom, Jumat (20/9/2019).
Selain itu, kata Danang, operasi jalan tol juga masih menunggu keluarnya sertifikat laik operasi (SLO). SLO itu nantinya diterbitkan Direktur Jenderal Bina Marga.
"Proses ULF (Uji Laik Fungsi) sudah dilaksanakan. Ada perbaikan-perbaikan kecil sebelum SLO diterbitkan oleh Dirjen," katanya.
Begitu SLO keluar, maka jalan tol bisa langsung dioperasikan. Pengoperasian jalan tol juga tak perlu menunggu kegiatan peresmian.
"Kalau sudah SLO nanti akan langsung dioperasikan dan arahan menteri tidak harus ada peresmian," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman