"Bukan hanya ke Jakarta, tapi juga bisa hingga ke Lampung karena terhubung dengan Balaraja yang menjadi akses tol Tangerang-Merak. Sehingga dengan adanya jalan tol ini, konektivitas menjadi lebih baik. (Dengan meningkatnya konektivitas), daerah yang tadinya terisolir akan berkembang dengan sendirinya, selain itu penyebaran penduduk tidak hanya terkonsentrasi di Jakarta," kata Basuki dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).
Basuki menyatakan pembangunan jalan Tol Serbaraja merupakan salah satu contoh jalan tol yang diinisiasi oleh pihak swasta untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan jaringan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serbaraja merupakan jalan tol sambungan dari Jalan Tol Ulujami-Serpong. Jalan tol ini menghubungkan Kota Tangerang Selatan dengan Kabupaten Tangerang, terdiri atas tiga seksi, yakni seksi I (BSD-Legok) sejauh 11,3 km, seksi II (Legok-Tigaraksa Selatan) 10,7 km, dan seksi III (Tigaraksa Selatan-Balaraja) 17,8 km.
Untuk seksi 1A saat ini progres konstruksinya sudah sebesar 13,67%. Pembangunannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Bumi Serbaraja dengan nilai investasi Rp 6 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp 2,7 triliun.
Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan bahwa rencana jalan tol telah termuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Jalan Tol Serbaraja paralel dengan jalur kereta ke Kota Maja. Hal ini sangat membantu pertumbuhan daerah-daerah urban sampai nanti ke Maja. Akses masyarakat akan lebih mudah, begitu juga dengan jaringan jalan tol," kata Zaki.
Zaki menyatakan akan ada beberapa simpang susun yang bisa menjadi akses baru menuju Maja di Kabupaten Lebak. Di samping itu, menurutnya Jalan Tol Serbaraja juga akan menambah akses baru bagi beberapa wilayah baru di Kabupaten Tangerang.
"Daerah kami merupakan salah satu daerah urban dengan laju urbanisasi paling tinggi di Indonesia," ujar Zaki.
(hek/ara)