Kalahkan AP II hingga Astra, Changi Kelola Bandara Komodo di NTT

Kalahkan AP II hingga Astra, Changi Kelola Bandara Komodo di NTT

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 27 Des 2019 09:44 WIB
Foto: Kementrian Perhubungan

Adapun empat konsorsium lainnya adalah Konsorsium Komodo dengan anggota PT Angkasa Pura II (Persero), PT. Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), City Link Indonesia dan Muhibbah Engineering). Konsorsium PT Astra Infra Perdana dan Aeroports de Paris. Konsorsium IWEG dengan anggota konsorsium Egis, Wika Gedung, Interport, dan PGN Solution. Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero), dan GVK Power and Infrastructur, Ltd.

Menurut Budi, lima konsorsium ini terpilih dari 100 badan usaha pada proyek pengembangan Bandara Labuan Bajo.

Dengan ditetapkan konsorsium CAS sebagai pemenang, dikatakan Budi, nantinya konsorsium tersebut akan mengembangkan serta mengoperasikan Bandara Labuan Bajo di NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan konsorsium CAS akan mengelola Bandara Labuan Bajo selama 25 tahun dengan total investasi sebesar Rp 1,23 triliun dan biaya operasional sebesar RP 5,7 triliun.

"Pengoperasian konsesi 25 tahun, selama 25 tahun aset itu dikembalikan ke pemerintah," kata Budi Karya di Aula Mezanine, Gedung Juanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Budi Karya menyebut pihak konsorsium akan berinvestasi untuk pengembangan Bandara Labuan Bajo sebesar Rp 1,23 triliun dan biaya operasional selama 25 tahun sebesar Rp 5,7 triliun.

Dengan investasi tersebut, dikatakan Budi Karya ruang lingkup yang dikerjasamakan dari Proyek KPBU Bandar Udara Komodo adalah merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti membangun fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan pengerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.


Simak Video "Video: Wisatawan Tertahan di Bandara Komodo Imbas Erupsi Lewotobi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads