Basuki mengatakan, kehadiran tol ini akan meningkatkan konektivitas Kota Pekanbaru dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan. Kehadiran ruas tol ini juga akan memangkas jarak tempuh Pekanbaru-Dumai dari 200 km menjadi 131 km.
"Saya kira truk pengangkut bahan seperti sawit bisa pindah menggunakan jalan tol dengan pertimbangan hitungan waktu. Dengan tol ini, pengguna dapat menghitung waktu perjalanan bahan dari asal sampai ke pabrik," ucap Basuki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Seksi IV Tol Pekanbaru-Dumai juga dibangun empat terowongan perlintasan gajah sebagai bentuk harmonisasi infrastruktur dengan alam. Lintasan khusus itu dibuat lantaran seksi ini melintasi Kawasan Suaka Margasatwa Balai Raja dan Siak Kecil, dimana keduanya merupakan koridor perlintasan Gajah Sumatera dengan jumlah populasi sekitar 50 ekor.
Ketiga, yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung Seksi Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km, dimana progres fisik dan lahannya saat ini sudah mencapai 100%. Ruas tol ini juga siap digunakan oleh publik dan dioperasionalkan sebelum mudik Lebaran 2020.
Sedangkan Seksi Jakabaring-Jalintim Sumatera sepanjang 9 km progres fisiknya telah mencapai 52,45% dengan lahan 100% terbebas, dan target akan selesai Desember 2020. Sementara Seksi 2 dan 3 (Jalintim-Betung) sepanjang 69,19 km progres fisik telah mencapai 22,15%, dan lahan 59,69%.
(fdl/fdl)