Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disebut akan mengalami keterlambatan penyelesaian pembangunannya. Pemerintah pun mengusulkan agar proyek ini digabungkan dengan kereta kencang Jakarta-Surabaya.
Namun, bukan cuma China, Jepang bakal diikutkan masuk ke dalam konsorsium pembangunannya. Yang jadi pertanyaan, maukah China menerima Jepang masuk ke dalam konsorsium?
Konselor Politik Kedubes China di RI Qiu Xinli menyatakan bahwa pihaknya terbuka pada usulan dari pemerintah yang mau memperpanjang jalur kereta cepat sampai Surabaya. Termasuk menerima Jepang untuk berpartisipasi dalam konsorsium.
"Kami telah memperhatikan laporan dari media bahwa pimpinan pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk membangun jalur perpanjangan kereta cepat
dari Bandung ke Surabaya, dan mengundang perusahaan Tiongkok dan Jepang untuk berpartisipasi. Pihak Tiongkok terbuka terhadap usulan tersebut," ujar Qiu dalam video conference bersama wartawan, Rabu (24/6/2020).
Qiu menyatakan, China akan menjaga komunikasi dengan pemerintah. Meski mengaku terbuka, Qiu menegaskan ada baiknya saat ini pembangunan proyek kereta cepat sampai Bandung jadi fokus pengerjaan.
"Kami bersedia menjaga komunikasi dengan pihak Indonesia. Tetapi, yang sekarang harus diutamakan adalah pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," kata Qiu.
Selama ini, pembangunan dan pengelolaan kereta cepat Jakarta-Bandung dipegang oleh Konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Konsorsium ini berisikan perusahaan China dan perusahaan Indonesia, yang diwakili BUMN.
Simak Video "Video: Apa yang Harus Dikuasai Masinis untuk Kemudikan Kereta Cepat?"
[Gambas:Video 20detik]