Nasib kelanjutan pembangunan proyek Tol Cibitung-Cilincing ditentukan mulai pekan depan. Sebagaimana diketahui, proyek tol ini sempat ambruk akibat adanya kecelakaan pada proses konstruksi saat melakukan pengecoran pada STA 31+128, Minggu (16/8) lalu.
Dua hari kemudian, proses pembangunan tol ini dihentikan sementara oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sampai waktu yang tak ditentukan.
Saat ini, kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit, soal kelanjutan pengerjaan proyek itu, pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi teknis dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) Kementerian PUPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi langsung ke Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto, kabarnya kelanjutan konstruksi proyek ini baru bisa ditentukan pekan depan.
"Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) masih mengelaborasikan rekomendasi, mudah-mudahan minggu depan sudah terbit," ujar Trisasongko kepada detikcom, Sabtu (29/8/2020).
Didalami lebih jauh, soal sedikit bocoran hasil rekomendasi yang bakal diterbitkan seperti apa, ia enggan buka suara. Ia meminta semua pihak menunggu hasilnya Rabu pekan depan. "Tunggu rabu ya," pungkasnya.
Untuk diketahui, proyek jalan tol Cibitung- Cilincing membentang sepanjang 34 km dikerjakan PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dan terdiri atas 4 seksi. Seksi 1 SS Cibitung- Gabus Indah (12,77 km) progresnya mencapai 96,94 %, Seksi 2 Gabus Indah- Muara Bakti (6,05 km) progresnya mencapai 91,31 %, Seksi 3 Muara Bakti- Kanal Banjir Timur (10,64 km) progresnya mencapai 82,52 %, dan Seksi 4 Kanal Banjir Timur - Cilincing (4,56 km) progresnya mencapai 43,83 %.
Kehadiran tol Cibitung- Cilincing yang merupakan jaringan jalan tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek (Jakarta- Bogor-Depok- Tanggerang- Bekasi) diharapkan dapat meningkatkan kelancaran mobilitas, pergerakan komuter, dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing.
(fdl/fdl)