Selain pembangunan fisik pelabuhan, Kemenhub, kata Budi juga melakukan beberapa program pendukung keselamatan dan kelancaran, baik di sisi laut maupun darat, diantaranya yaitu pemasangan sarana alat bantu navigasi pelayaran, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), dan penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure).
Kemudian, Optimalisasi penerapan manajemen & rekayasa lalu lintas, Pengaturan ulang fase Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), pembangunan dan pemasangan serta pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan sepanjang jalan nasional menuju akses Pelabuhan Patimban, Re-Routing jaringan trayek angkutan umum khususnya angkutan perkotaan/perdesaan dengan memasukan Pelabuhan Patimban sebagai salah satu asal/tujuan angkutan umum, dan pembangunan fasilitas pendukung angkutan umum seperti halte untuk mengurangi kemacetan akibat angkutan umum yang berhenti di sembarang tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek sosial yaitu dampak dari pembangunan pelabuhan ini terhadap mata pencaharian masyarakat dan nelayan di sekitar Patimban, sambung Budi juga turut diperhatikan. Adapun beberapa program yang telah dilakukan yaitu berupa pemberian bantuan kapal yang muatannya lebih dari 15 GT agar bisa untuk melaut dengan kapasitas besar dan jarak yang lebih jauh, dan pembentukan koperasi usaha bersama untuk nelayan agar dapat memperluas kerjasama dan usaha.
(/fdl)