Sebelumnya, Jalan tol Trans Sumatera berpotensi rawan aksi kejahatan dan tindak kriminal seperti begal lantaran masih sepi hingga saat ini. Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengungkapkan pihaknya pernah ke lapangan memantau kondisi tol Trans Sumatera.
Djoko bilang, ada beberapa zona yang relatif rawan, namun ada juga yang tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itu ruas yang selatan saja, yang utara tidak. Di selatan ada dua wilayah yang rawan sekitar Mesuji dan Kayu Agung di daerah rawa-rawa, zona merah lah," kata Djoko kepada CNBC Indonesia yang dikutip, Jumat (27/11/2020).
Oleh sebab itu harus ada pembenahan khususnya mengenai pelayanan jalan tol. Salah satunya ketentuan standar pelayanan minimum (SPM) seperti lampu penerangan jalan yang harus diubah.
"Pengalaman saya dari Terbanggi Besar-Kayu Agung sampai 87 km tanpa lampu, kalau berkendara sendiri serem juga," katanya.
Simak Video "Jokowi Resmikan Jalan Tol Pekanbaru Dumai"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/zlf)