Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk terus meningkatkan jumlah aksesibilitas masyarakat terhadap air bersih. Salah satunya dengan memperbanyak proyek sistem penyediaan air minum (SPAM).
Sri Mulyani juga mendorong para pemerintah daerah (pemda) untuk lebih aktif untuk menyediakan proyek SPAM di wilayahnya masing-masing.
"Maka saya dalam memang ingin terus mendorong dari Pak Basuki dan seluruh pemerintah daerah agar pembangunan dan aksesibilitas dari air bersih serta sanitasi harus menjadi prioritas bahkan pada situasi pandemi seperti ini pun makin penting karena ini adalah bagian dari membangun ketahanan dan imunitas dari masyarakat," kata Sri Mulyani dalam acara penandatanganan perjanjian KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sri Mulyani, air bersih menjadi kebutuhan dasar manusia dan wajib untuk dipenuhi. Hal itu sesuai dengan Pasal 28 H Ayat I UUD 1945 yang menyebut setiap orang berhak sejahtera lahir dan batin dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Tidak hanya itu, dikatakan Sri Mulyani, PBB melalui resolusi Nomor 64 Tahun 2020 juga menyatakan secara eksplisit bahwa hak atas air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), akses masyarakat untuk air bersih sudah mencapai 84,91% di 2019. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 dan 2018 yang masing-masing sebesar 62,75% dan 65,28%.
Berlanjut ke halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Penanganan Banjir Kalsel Fokus Salurkan Air Bersih