Luhut: Air Bersih Lebih Penting dari BBM

Luhut: Air Bersih Lebih Penting dari BBM

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 19 Feb 2021 17:06 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan keberadaan air bersih lebih penting dibandingkan minyak bumi dan bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu diungkapkannya dalam sambutan di acara penandatanganan perjanjian KPBU SPAM Regional Jatiluhur I. Pentingnya keberadaan air, Luhut menyebut, karena tidak bisa digantikan oleh apapun.

"Ketersediaan air bersih sangat penting bagi kita semua dan air bersih merupakan elemen dasar yang dibutuhkan manusia yang saya nilai jauh lebih penting dari sekedar minyak bumi, BBM," kata Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau minyak bumi, kita masih punya alternatif. Tapi kalau air rasa saya belum ada penggantinya," tambahnya.

Luhut mengatakan, ketersediaan air bersih juga menjadi bagian pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan. Sebab, air bersih mampu menjamin kesehatan apalagi di masa pandemi COVID-19 sekarang ini.

ADVERTISEMENT

"Air bersih, sanitasi, dan kebersihan adalah pondasi yang diperlukan dalam pembangunan ekonomi yang produktif, tangguh, dan stabil," ujarnya.

Pemerintah memastikan pembangunan proyek KPBU SPAM Regional Jatiluhur I dimulai Agustus 2021. Proyek strategis nasional (PSN) ini akan dibangun selama 2,5 tahun dan akan beroperasi pada Februari 2024.

Proyek dengan investasi senilai Rp 1,7 triliun ini digarap oleh PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur yang merupakan badan usaha pelaksana (BUP) dari konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Tirta Gemah Ripah.

SPAM Regional Jatiluhur I ini nantinya memproduksi 4.750 liter per detik (lpd) air minum curah. Air ini akan didistribusikan ke 380 ribu rumah tangga atau 1,9 juta jiwa yang berada di empat wilayah.

Adapun keempat wilayah tersebut DKI Jakarta sebanyak 4.000 lpd, Kota Bekasi sebanyak 300 lpd, Kabupaten Bekasi sebanyak 100 lpd, dan Kabupaten Karawang sebanyak 350 lpd.

Masa konsesi proyek ini selama 30 tahun dengan rincian pengerjaan konstruksi selama 2,5 tahun dan 27,5 tahun masa operasi. Proyek SPAM Regional Jatiluhur I ini mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Tonton juga Video: Penanganan Banjir Kalsel Fokus Salurkan Air Bersih

[Gambas:Video 20detik]



(hek/ara)

Hide Ads