Properti sangat terkait dengan perkembangan kawasan sekitar maupun berbagai potensi yang masih akan berkembang ke depannya. Dalam hal ini infrastruktur baik akses jalan maupun sarana transportasi publik akan menjadi hal penting yang akan sangat terkait untuk peningkatan value sebuah produk properti.
Menurut Head of Advisory Jones Lang LaSalle (JLL) Vivin Harsanto, salah satu infrastruktur yang bisa mendorong peningkatan nilai properti yaitu transportasi publik seperti moda raya terpadu (MRT) maupun Lintas Raya Terpadu (LRT). Kita juga bisa melihat tren perkembangan properti di kota-kota luar negeri yang terintegrasi dengan transportasi publik modern yang rata-rata meningkat value propertinya.
"Impact MRT maupun LRT akan berdampak pada sektor perkantoran, komersial, maupun residensial. Kenaikannya tentu takes time, tapi kalau melihat kota-kota di luar negeri kondisinya seperti itu, kita juga bisa melihat pengguna commuter line, Transjakarta, maupun MRT yang terus meningkat dan hal ini tentu akan membuat properti sekitarnya menjadi lebih menarik," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkembangan infrastruktur juga kerap dijadikan kalangan pengembang untuk menjual keunggulan produknya. Proyek Apartemen Samara Suites misalnya, berlokasi di kawasan bisnis (CBD) Gatot Subroto, Jakarta Selatan, ke depan value unitnya akan sangat berkembang dengan adanya proyek transportasi publik LRT persis di depannya.
"Kami sangat confident dengan proyek ini kendati banyak kendala terkait pandemi Covid-19, progres proyek ini masih berjalan sesuai schedule dan akan siap diserahterimakan bulan depan. Progres yang baik ini tidak terlepas dari pengembangan kawasannya, proyek LRT misalnya, progresnya sangat baik dan akan segera beroperasi sehingga kawasan ini akan semakin potensial," ujar Asnedi, Channel Manager of Synthesis Development, pengembang apartemen Samara Suites.
Samara Suites merupakan proyek apartemen single tower 38 lantai yang memasarkan unit terbatas sebanyak 292 unit. Lokasinya merupakan bagian dari kawasan mixed use Synthesis Square (1,6 ha) yang akan mencakup menara perkantoran, komersial, residensial, dan beberapa fungsi lainnya. Apartemennya ditawarkan mulai tipe satu kamar tidur (40 m2) hingga tiga kamar tidur (3+1/167 m2) seharga mulai Rp1,8 miliar. Informasi lainnya bisa diakses melalui Instagram @samarasuitesofficial.
Keunggulan infrastruktur di kawasan ini juga bukan hanya LRT karena saat ini telah beroperasi Transjakarta yang juga berada di depan Samara Suites. Selain itu akses ke stasiun komuter juga tidak jauh, mudah ke Bandara Halim Perdanakusuma (6 km), maupun jalan tol dalam kota hingga JORR yang semuanya berada di dalam jangkauan.
Potensi lainnya dari banyaknya sarana di sepanjang koridor Gatot Subroto seperti kantor-kantor kedutaan, rumah sakit, Gedung Smesco, dan saat ini tengah dibangun Gedung Menara BRI Gatot Subroto yang lokasinya di sebelah Samara Suites. Semua ini akan menjadi potensi pasar untuk penghuni yang tinggal di apartemen Samara Suites.
Imron Rosyadi, Sales & Marketing General Manager Synthesis Develoment menambahkan, perkembangan infrartuktur maupun berbagai potensi yang ada pada surrounding kawasan membuat proyek ini memiliki keunggulan dan menjadi yang sangat sedikit ditawarkan khususnya di lokasi seperti ini.
"Sektor apartemen memang cukup terpengaruh situasinya karena pandemi. Tapi kita harus melihat, dengan konsep, lokasi, maupun potensi yang ditawarkan produk kami selain kenyataan sangat sedikit apartemen yang dipasarkan di kawasan ini menjadikan Samara Suites sangat menonjol. Saat situasinya berangsur normal, unit ini semakin banyak dicari. Masyarakat juga bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap melalui www.samarasuites.id sehingga bisa mendapatkan gambaran maupun proges yang lebih jelas dari proyek ini," tuturnya.
(dna/dna)