Dalam sambutannya Jokowi mengaku sering bertanya kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait kapan selesainya pembangunan bandara tersebut.
"Hampir setiap enam bulan, selalu saya tanya tanyakan kepada Menteri Perhubungan, kapan bandara, kapan airport di Tana Toraja ini selesai? Kok nggak rampung-rampung dan akhirnya hari ini bisa kita diresmikan dan sudah beroperasi. Kita patut bersyukur alhamdulillah," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi yang didapat Jokowi, proyek Bandara Toraja menghabiskan biaya Rp 800 miliar. Uang tersebut dihabiskan paling banyak untuk membenahi 3 bukit agar bisa dibuat lapangan udara.
"Karena harus memotong tiga bukit, tiga bukit dipotong. Tanah yang harus dibuang dari sana ada 6 juta meter kubik. Jumlah yang memang ini bandara ini unik sekali, memotong bukit, tiga bukit, sehingga runway-nya bisa dibangun," tuturnya.
Dengan adanya Bandara Toraja, masyarakat tak perlu lagi menempuh jalur darat menuju Tana Toraja. Biasanya dari Makassar menuju Tana Toraja dibutuhkan waktu sekitar 9 jam melalui jalan darat.
Lalu yang kedua Bandara Pantar di Kabupaten Alor, NTT juga diresmikan. Bandara tersebut dibangun sejak 2014 dan memiliki kapasitas terminal hingga 35 ribu penumpang per tahun.
"Ini juga sebuah bandara yang sangat penting, sehingga kalau cuaca lewat laut kurang bersahabat bisa menggunakan bandara ini," tuturnya.
(das/ara)