Terminal Bandara Kuabang di Kecamatan Kao, Halmahera Utara, baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo. Bandara tersebut bakal kembali melayani penerbangan reguler setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19. Bandara ini merupakan salah satu akses menuju Kabupaten Halmahera Utara via jalur udara. Seperti apa profilnya?
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara telah membuat terminal penumpang yang memadai di Bandara Kuabang. Kini area check in, ruang tunggu, boarding area, hingga fasilitas pendukung seperti musala dan toilet lebih nyaman untuk digunakan penumpang.
Pembangunan terminal penumpang Bandara Kuabang dimulai Kemenhub tahun 2017 dan rampung pada medio 2019 lalu. Setelah mendapatkan sejumlah penyempurnaan seperti di area taman dan tempat parkir, terminal penumpang Bandara Kuabang akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (24/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya terminal penumpangnya yang kini tampil elok, runway bandara ini juga terbilang layak untuk menampung penerbangan pesawat-pesawat narrow seperti Boeing 737 atau Airbus A320. Memiliki ukuran panjang 2.400 meter dan lebar 30 meter. Bandara ini juga memiliki landasan hubung (taxiway) 100m x 23m dan landasan parkir (apron) 157 meter x 72 meter yang mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis ATR dan 1 (satu) pesawat boeing.
![]() |
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan Bandara Kuabang sejatinya bisa melayani penerbangan langsung (direct flight) ke kota-kota besar yang menggunakan pesawat narrow body. Namun, untuk saat ini baru pesawat ATR 72 yang bakal beroperasi melayani penerbangan rute Kuabang-Manado.
"Bandara ini menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara. Dengan anggaran lebih dari Rp. 300 miliar dan panjang runway 2.400 m, cukup panjang dan sangat memadai untuk meningkatkan konektivitas, pariwisata, dan kegiatan ekonomi di Maluku Utara," jelas Budi dalam acara peresmian terminal penumpang Bandara Kuabang, Rabu (24/3/2021).
![]() |
Budi Karya mengulas, pengoperasian Bandara Kuabang akan menggairahkan industri pariwisata di Halmahera Utara. Seperti diketahui, di sana terdapat beberapa tempat wisata alam, khususnya wisata bahari. Tempat-tempat wisata tersebut, antara lain Pantai Luari, Taman laut Tupu-Tupu, Taman laut Tagalaya, Taman laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda dan Pantai Panamboang.
Bandara Kuabang juga dapat menjadi alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate. Lokasi Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang sangat aktif, kerap kali mengalami gangguan operasional akibat sering terjadinya letusan kedua gunung tersebut. Posisi Bandara Kuabang yang berjarak 85 km dari Sofifi relatif tidak terdampak letusan dari kedua gunung tersebut, sehingga Kemenhub menilai bandara ini layak untuk dikembangkan.
(prf/hns)