Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu mengungkapkan kejengkelannya soal adanya pelabuhan baru yang ternyata tak memiliki jalan akses. Hal ini menurutnya terjadi karena buruknya perencanaan program proyek infrastruktur.
Namun, saat itu Jokowi tak menyebut secara gamblang mengenai pelabuhan mana yang dimaksud olehnya. Kalangan pengamat menduga pelabuhan yang dimaksud Jokowi adalah Pelabuhan Patimban di pesisir Jawa Barat.
Menurut pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan Jokowi dalam pidatonya menyinggung pelabuhan yang tidak ada jalan aksesnya adalah pelabuhan baru. Dia mengatakan saat ini pelabuhan baru yang dibangun pemerintah adalah Pelabuhan Patimban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djoko mengatakan saat ini pun akses ke Pelabuhan Patimban memang belum memadai, salah satunya akses ke jalan tol.
"Patimban itu kemungkinannya ya, karena yang disebutkan pak Jokowi ini pelabuhan baru. Aksesnya itu Patimban memang belum ada, tolnya belum jadi," kata Djoko saat dihubungi detikcom, Minggu (30/5/2021).
Dari catatan detikcom, Pelabuhan Patimban baru punya akses jalan masuk dari jalan nasional Pantura. Jalan akses itu sudah dibangun sepanjang 8 km, bentuknya sudah diaspal dan cukup mulus.
Jalan masuk itu dibuat sepanjang 8 km itu dengan memiliki 2 jalur, tiap jalur memiliki 2 lajur, dan sudah dilengkapi dengan separator. Jalan akses Patimban ini dibuat layang, karena tanah di bawahnya adalah tanah rawa dan persawahan.
Untuk jalan tolnya sendiri, saat ini belum dibangun. Namun, rencananya jalan tol akan dibangun sepanjang 37 km. Jalan tol akses Pelabuhan Patimban akan dibangun tersambung dengan tol Cikopo-Palimanan aliad Cipali. Pintu masuknya ada di KM 89.
Kabar terakhir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menjajaki minat pasar atau market sounding melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk tol Patimban.
Sementara itu, pakar maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Saut Gurning enggan menebak pelabuhan mana yang disebut Jokowi tak punya jalan akses. Yang jelas dia menuturkan memang hingga saat ini banyak pelabuhan tak punya jalan akses.
Dia menyoroti banyak pelabuhan, khususnya pelabuhan barang masih belum tersambung jalan tol. Saat ini menurutnya sudah ada Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhannya Tanjung Perak saja yang tersambung jalan tol.
"Kalau kategori pelabuhan yang tidak memiliki akses khusus semisal jalan arteri atau tol khusus ke pintu masuk atau keluar pelabuhannya memang masih banyak. Walau sudah ada beberapa yg sudah memilikinya seperti di Priok atau di Perak (TPS)," ungkap Saut kepada detikcom.
Sait menilai aksesibilitas jalan di darat, apalagi ditambah akses kereta api menjadi nilai tambah buat sebuah pelabuhan. Hal itu mampu mengurangi biaya logistik.
"Aksesibiltas darat plus kereta api yang baik tentu merupakan faktor pendukung penting pemilihan pelabuhan oleh pengguna serta pemilik barang. Hal ini bisa mereduksi biaya logistik lewat laut nasional yang porsinya cukup dominan, yaitu hingga total 40-50% dari biaya total logistik barang yang timbul di sisi jejaring hinterland baik dari pelabuhan atau pelabuhan tujuan secara faktual," kata Saut.
detikcom sendiri sudah mencoba mengkonfirmasi soal pelabuhan mana yang disebut Jokowi tak memiliki jalan akses kepada Kementerian Perhubungan. Namun, hingga berita ini ditulis masih belum mendapatkan jawaban.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan kualitas perencanaan program pemerintah sangat buruk. Hal itu banyak terjadi di perencanaan proyek infrastruktur. Dia mengatakan ada pelabuhan yang baru dibangun, namun tak memiliki jalan akses.
Jokowi jengkel dan bertanya-tanya, bagaimana bisa pelabuhan itu digunakan. Lagi-lagi, dia tak menjelaskan pelabuhan apa dan di mana letaknya.
"Kemudian, bangun pelabuhan, pelabuhan baru, nggak ada akses jalan ke situ. Ya apa-apaan? Gimana pelabuhan itu bisa digunakan," tegas Jokowi saat memberikan arahan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2021, Kamis (27/5/2021).
(hal/dna)